Thursday, February 8, 2007

TIPS OTOMOTIF Mobil yang Pernah Terendam Banjir

TIPS OTOMOTIF
Mobil yang Pernah Terendam Jangan Langsung Dihidupkan

JAKARTA , KOMPAS - Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota dan
sekitarnya mulai surut. Warga yang genangan air di rumahnya sudah surut
mulai berbenah. Berbagai barang dan perabotan rumah tangga yang tadinya
terendam air mulai diperiksa kondisinya, apakah masih dapat dipakai dengan
sedikit perbaikan atau harus diganti dengan yang baru.

Di antara barang-barang yang diperiksa adalah mobil yang terendam air di
garasi karena tidak sempat dikeluarkan pada saat banjir datang. Jika
genangan air yang memasuki garasi pada ketinggian di bawah 50 sentimeter
melanda mobil, biasanya persoalan menjadi lebih ringan karena biasanya
yang menjadi korban adalah interior, atau bagian dalam mobil. Seperti
karpet basah yang menimbulkan bau yang kurang sedap.
Sementara itu, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mesin biasanya
tidak terganggu sehingga mesin bisa langsung dihidupkan.

Jangan dihidupkan

Yang menjadi persoalan besar, jika mobil terendam sampai 1 meter atau
lebih. Jika mobil terendam sampai satu meter atau lebih, mesin mobil
jangan langsung dihidupkan. Ada beberapa hal yang perlu diperiksa terlebih
dahulu, sebelum memutuskan untuk menghidupkan mesin mobil.

Pertama, periksa tempat saringan udara (air filter). Jika kemasukan air,
keringkan. Untuk mobil yang masih menggunakan karburator, periksalah
apakah air memasuki karburator. Jika ada air, keluarkanlah.
Demikian juga mobil yang masih menggunakan platina, periksalah delko
(distributor) -nya, jika basah keringkan. Khusus bagi mobil-mobil yang
telah menggunakan electronic fuel injection (EFI) dan pengapian elektronis
CDI, pemeriksaan bisa langsung dilanjutkan ke busi dan kabel-kabelnya.
Kedua perangkat itu dibuat tahan air (waterproof) .

Periksa kondisi oli mesin, apakah telah tercampur air atau tidak.
Pemeriksaan kondisi oli bisa dilakukan dengan menarik dipstic (tangkai
besi pipih pengukur oli). Jika oli di ujung dipstic masih berwarna hitam
pekat, maka bisa dipastikan bahwa kondisi oli masih baik dan tidak
tercampur air.

Namun, jika warna oli di ujung dipstic coklat bercampur putih susu, maka
dipastikan bahwa oli bercampur air. Jika kasus itu yang terjadi, gantilah
oli mesin.

Tidak ada salahnya jika memeriksa motor stater yang lebih populer dengan
nama dinamo stater. Jika basah, keringkan.

Jika semua itu telah diperiksa dan semuanya berada dalam kondisi yang
baik, masukkan kunci mobil ke tempatnya dan geser ke posisi kontak.

Apabila semua lampu indikator di dalam klaster meter menyala, maka itu
berarti sistem kelistrikan mobil dalam keadaan baik dan mesin bisa segera
dihidupkan.

Jika mesin tidak mau hidup, ada kemungkinan bensin tercampur air. Berat
jenis air lebih besar daripada bensin sehingga air otomatis akan turun ke
bawah. Untuk mengeluarkan air dari tangki bensin, bukalah baut yang
terdapat di bagian bahwa tangki bensin.

Jika lampu indikator tidak menyala, berarti sistem kelistrikan mobil rusak
dan itu berarti mobil harus dibawa ke bengkel.

Untuk mobil bermesin diesel. Yang perlu diperiksa hanya saringan udara dan
kondisi olinya. Jika semua sudah dilakukan dan semua dalam kondisi baik,
maka tinggal menghidupkan mesin.

Seandainya Anda tidak mengerti soal mesin, jalan terbaik adalah
menghubungi bengkel terdekat dan minta mereka memeriksa mobil Anda. (JL)

Sumber: Kompas

No comments: