Wednesday, April 4, 2007

10 Sifat Kepribadian

1. Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai
oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai
karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.

Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada,
pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya
"Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila
ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor
ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa
merugikan diri sendiri.

2. Rendah Hati

Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia
bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di
bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji,
punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap Positif

Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari
kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih
suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka
bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi
daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan
tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang
yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh
dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi,
orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan
mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung Jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan.

Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang
lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh
rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap
tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan
masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau
khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan
masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empaty

Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang
lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik
bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya
sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

12 LANGKAH MENINGKATKAN INGATAN

Anda gampang pelupa? Bisa jadi, kemampuan otak Anda untuk mengingat
sudah mulai menurun. Banyak hal yang bisa jadi penyebab, selain faktor
usia. Tapi, bisa kok ingatan ditingkatkan. Bagaimana caranya?

1. Relaksasi secara teratur
Salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ingatan adalah
berusaha mengendorkan ketegangan seluruh otot tubuh sebelum mempelajari
sesuatu yang baru. Menurut ahli, relaksasi otot dapat mengurangi
kecemasan yang sering dirasakan seseorang ketika berusaha mempelajari
hal baru.

2. Dengarkan musik klasik
Menurut Dr. Frances Ranscher dan Dr. Gordon Show, peneliti dari
Universitas California, AS, orang yang sering mendengarkan musik klasik
akan mengalami peningkatan kemampuan penalaran. Menurut penulis The
Mozart Effect, Don Campbell, mendengarkan musik klasik juga akan
membantu ingatan dan pembelajaran.

3. Menata pikiran
Membentuk urutan informasi (mengelompokkan informasi) akan membuat
sesuatu lebih mudah diingat. Ini juga akan mempermudah otak untuk
mengingat kembali apa yang telah dipelajari dan diketahui.

4. Jaga kesehatan
Tentu, gangguan kesehatan dapat mengganggu ingatan. Sebuah penelitian
menunjukan bahwa dalam periode 25 tahun, pria penderita hipertensi akan
kehilangan kemampuan kognitif hingga dua kali lipat dibandingkan pria
bertekanan darah normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa pada usia
70-an, seseorang tidak akan mudah mengalami penurunan kemampuan kognitif
jika mereka tetap aktif secara fisik.

5. Tantanglah diri sendiri
Otak memproduksi senyawa kimia neurotransmitter yang membawa pesan
antar-sel yang terlibat dalam ingatan. Ketersediaan neurotransmitter ini
akan meningkat apabila otak sering digunakan untuk menyelesaikan
tantangan yang menuntut pemecahan masalah.

6. Cukup tidur
Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mengingat
informasi yang kompleks. Penelitian di Universitas de Lille, Prancis,
mengindikasikan bahwa otak memerlukan tidur untuk mempertahankan
kemampuan mengingat informasi yang kompleks.

7. Makan secukupnya, kurangi lemak, perbanyak minum
Pilih makanan yang rendah lemak dan rendah kalori, serta memperbanyak
minum air putih. Air putih dapat membantu pencernaan dan pernapasan,
meningkatkan kapasitas pembawaan oksigen dalam darah, serta
mempertahankan kesehatan sel.

8. Libatkan emosi
Pasalnya, peningkatan ingatan tentang suatu kejadian terkait erat dengan
peningkatan emosi. Dan pengalaman yang melibatkan emosi akan lebih mudah
diingat daripada pengalaman biasa.

9. Kembangkan ketajaman indera
Cobalah praktikkan keterampilan pengamatan dan belajar memperhatikan
sesuatu dengan menggunakan seluruh indera kita. Jika ingin mengingat
sesuatu, berhentilah sejenak, perhatikan dan catat apa yang ingin kita
lihat.

10. Kembangkan sikap mental positif
Gantilah setiap sikap mental negatif atau kritik terhadap diri sendiri
menjadi sikap yang positif, karena hal itu akan menimbulkan rasa percaya
diri yang berpengaruh positif terhadap daya ingat.

11. Olahraga teratur
Selain meningkatkan kekuatan fisik, olahraga juga dapat membantu fungsi
ingatan kita dengan menjamin suplai oksigen dan darah ke otak. Olahraga
juga menstimulus endorfin, yaitu neurotransmitter yang terkait dengan
perasaan senang, yang dapat meningkatkan keceriaan dan menjadi pemicu
untuk pembelajaran dan ingatan.

12. Istirahat cukup
Yang tak kalah penting adalah istirahat cukup. Supaya fungsi otak bisa
maksimal, otak membutuhkan istirahat untuk mengendapkan dan
mengkonsolidasikan ingatan. Istirahat yang dibutuhkan otak bervariasi,
tergantung pada kerumitan dan kebaruan informasi, serta pengalaman orang
yang bersangkutan. Cara yang baik adalah memberi waktu istirahat otak 3
hingga 10 menit setelah otak beraktivitas selama 10 hingga 50 menit.

Bayi Meniru Emosi Orangtuanya

Kelihatannya kegiatan bayi hanya sebatas menangis, makan dan tidur, tapi jangan salah, sesungguhnya kemampuan sebenarnya lebih dari itu. Sejak lahir, mereka sudah bisa mengenali berbagai tanda emosi dengan cara memperhatikan interaksi dan perkataan orangtuanya.

"Sebaiknya orangtua berhati-hati dalam memperlihatkan emosi ketika berkomunikasi dengan anggota keluarga lain saat ada balita di sekitar," kata Dr.Betty Repacholi dari Universitas Washington, Seattle, AS.

Bayi berusia 0-3 bulan sudah bisa mengenali ekspresi sedih atau sedih. Ia bahkan juga bisa merespon perasaan tersebut. Jika orangtuanya terlihat marah atau panik, jangan kaget kalau tiba-tiba si kecil menangis. Karenanya, sebaiknya hindari bertengkar atau marah-marah di hadapan bayi, meski sebenarnya sasaran kemarahan Anda bukan si kecil.

Di usia 3-9 bulan, bayi sudah bisa menirukan ekspresi senang, sedih, takut atau lucu. Pada usia 9 bulan, kemampuan emosi bayi mulai berkembang. Meski si kecil belum bisa memahami apa itu senang, marah atau sedih, tetapi orangtua tetap perlu berhati-hati agar tidak sering menunjukkan emosi negatif di depan bayi.

Jika seorang ibu memiliki sifat suka marah-marah, bukan tidak mungkin si kecil akan memiliki karakter yang sama saat dewasa nanti. Kendati tidak disarankan untuk sering menunjukkan emosi negatif, tidak ada salahnya jika Anda sesekali menunjukkan wajah kesal agar si kecil bisa mengetahui variasi ekspresi normal dari manusia. Tetapi akan lebih baik jika Anda banyak menebarkan senyum dan tawa agar ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang periang.

Dalam riset yang dilakukan Dr.Repacholi dan timnya, diketahui bayi berusia satu tahun sudah mulai menjadikan orangtuanya sebagai panutan. Ia bisa mengenali apakah sesuatu itu boleh dilakukan dengan cara mengenali ekspresi muka atau intonasi suara orangtuanya.

Di usia satu tahun, ia tahu apakah suatu benda berbahaya hanya dengan melihat ekspresi khawatir orangtuanya. Karenanya Anda tidak perlu mengobral teriakan atau jeritan jika si kecil hendak melakukan suatu hal berbahaya, cukup katakan jangan dan bimbing si kecil menjauhi hal tersebut.

Sumber: kompas

Mencontek karena Pressure

LifeStyleKids
Mencontek karena Pressure
Rabu, 04/04/2007

”Posisi menentukan prestasi”, saat-saat ujian para siswa berlomba
menempati tempat duduk tertentu,dekat dengan murid paling pintar.Ada juga
yang menyalin pelajaran di kertas-kertas kecil kemudian diselipkan di
tempat tertentu. Berbagai trik dan cara dilakukan untuk mencontek.Mengapa
mereka melakukannya?

MENCONTEK sebenarnya tidak hanya berupa perilaku meniru jawaban teman
sebangku sewaktu ujian. Mencontek dapat dimulai pada usia dini dengan
adanya proses imitasi dari orang lain.Anak tidak sekadar meniru
pelajaran, tapi juga gaya bicara atau berpakaian.

Adapun mencontek pelajaran di sekolah karena tuntutan yang tinggi.
Psikolog anak dari UniversitasIndonesiaLuhSurini YuliaSavitri MPsi
mengatakan,perilaku mencontek pada anak/siswa bisa disebabkan tuntutan yang
terlalu tinggi sehingga anak melakukan segala cara untuk mencapai itu.Anak
akan berpikir tidak usah capek belajar dengan melihat jawaban temannya.

”Perilaku tersebut disebabkan oleh sistem pendidikan lebih ke arah
nilai bukan proses belajar. Anak-anak merasa tuntutan yang dibebankan
terlalu tinggi sehingga lebih memilih cara mudah untuk mendapatkan nilai
bagus,” tutur wanita yang biasa disapa Vivi. Perilaku anak mencontek bisa
juga dilatarbelakangi tuntutan keluarga akan nilai yang bagus. Anak
dikatakan berprestasi jika mempunyai peringkat (ranking) yang bagus.
Orangtua lebih mementingkan nilai sehingga tidak memperhatikan proses
belajar yang dilewati anak.

”Ketika orangtua menuntut seperti ini, anak akan merasa ketakutan
ketika nilainya jelek. Akibatnya, anak akan berusaha mendapat nilai tinggi
melakukan segala macam upaya termasuk mencontek,”sebut Vivi. Hal
tersebut dibenarkan psikolog dari Yayasan Pelangi Anak Indonesia,Dra Psi
Sandra Talago Msc. Dia mengungkapkan, selain sistem pendidikan yang lebih
mementingkan nilai yang bagus atau peringkat yang tinggi. Tuntutan
lingkungan yang lebih mementingkan nilai peringkat dan lebih ”diakui”ketika
mendapatkan nilai yang tinggi.

Anak akan merasakan adanya persaingan sehingga melakukan bermacam cara
agar berhasil. ”Misalnya orangtua bertanya; ’Ranking berapa?’
Pertanyaan ini sebagai pressure bagi anak. Tidak hanya orangtua, tapi juga
lingkungan sekolah juga turut membuat anak tertekan,” lanjut Sandra. Sandra
menambahkan, pendidikan yang menerapkan metode tradisional yang lebih
menekankan angka dan hafalan sehingga lebih memudahkan anak untuk
mencontek.

”Coba kalau sekolah interaktif yang melatih anak didiknya untuk
menjawab secara lisan.Tentu anak akan semakin sulit untuk mencontek jika
dibandingkan dengan jenis soal multiple choiceatau small essay,” kata
Sandra. Kedua jenis soal itu akan memudahkan anak untuk mencontek. Ketika
anak mencontek dan berhasil, anak akan termotivasi kembali untuk melakukan
hal yang sama.

Saat anak mencoba dan berhasil, ada suatu kebanggaan dalam dirinya.
Dalam dua sampai tiga kali kesempatan akan melakukan hal sama.”Tapi ini
bukan suatu habitual (kebiasaan), anak hanya memanfaatkan kesempatan
karena tuntutan yang tinggi,”kata Vivi. Menurut Sandra, anak akan meningkat
rasa percaya dirinya ketika anak berhasil mencontek. ”Untuk itu, anak
perlu ditanamkan honesty, reward, dan punishment agar anak menganggap
bahwa nilai bukan segalanya,” ujar dia.

Perilaku mencontek tidak hanya bisa dilihat dari sisi anak didik.
Seperti yang diungkapkan Kepala Level 4-6 SD Al Izhar Pondok Labu Dra
Prihanti Handayani, perilaku mencontek anak juga bisa menjadi evaluasi bagi
guru. ”Anak mencontek juga bisa menjadi feedback guru, ada beberapa
bagian pelajaran yang belum dimengerti anak,” ujar Yani. Mencontek
merupakan salah satu bentuk kemalasan karena tidak mempunyai rutinitas belajar,
tapi menginginkan nilai yang bagus.

Hargai Proses Belajar
PERILAKU mencontek tidak akan menjadi suatu kebiasaan saat anak mulai
”terlatih”.Perilaku ini tidak serta-merta karena pengawasan guru yang
lemah, tapi juga dipengaruhi faktor keluarga. Lingkungan keluarga
memegang peranan penting karena sebagian waktu anak bersama mereka.

Perilaku mencontek bisa dikurangi dengan peranan orangtua. Dengan
orangtua menganggap nilai bukan segalanya akan mengurangi beban anak.
Orangtua diharapkan mendampingi anak dalam belajar. Orangtua memberikan
pengertian bahwa mencontek merupakan tindakan yang kurang terpuji. ”Orangtua
agar berdialog mengenai konsekuensi yang didapat anak ketika anak
mencontek sehingga anak mengetahui akibat dari perbuatannya,” kata Sandra.

Dengan berdialog akan membantu anak belajar mengenai pemecahan masalah
(problem solving).Menumbuhkan pengertian dalam diri anak tidak semua
pelajaran dapat dikuasai dengan baik. ”Misalnya anak bagus di pelajaran
A,belum tentu bagus juga di pelajaran B.Tanamkan kepada anak, mereka
punya keunggulan di bidang lain,” paparnya. Dialog akan bisa menggali
lebih dalam tentang mencontek dan menemukan insight anak.

”Mengajak anak berdialog, misalnya menurutmu kalau berhasil dengan
pekerjaan sendiri daripada berhasil dengan meniru,” sebutnya.Dari proses
tersebut sehingga anak akan berpikir mencontek adalah tidak baik. Dra
Prihanti Handayani mengingatkan agar bukan hanya orangtua tapi juga guru.
Anak akan lebih dihargai dari prosesnya bukan nilai yang didapatkan.
”Tingkat pemahaman dan usaha yang dilakukan anak didik bukan sekadar
orientasi pada nilai,”paparnya.

Menurut dia, sebaiknya orangtua dan guru tidak menaruh harapan yang
terlalu tinggi. Penekanan anak memahami materi yang diberikan melalui
pemahaman pelajaran.Pemahaman anak dipengaruhi materi pelajaran, metode
yang diterapkan serta evaluasi. Dukungan orangtua juga diperlukan dengan
menanamkan nilai kejujuran, tenggang rasa, toleransi, dan normanorma.

”Kebiasaan anak ini didapatkan angka dari lingkungan terdekat dahulu
yaitu keluarga.Sekolah menjadi faktor pendukung dari pelajaran yang
didapat anak di rumah,” lanjut Yani. Ketika anak tidak dibebani harus
mendapat nilai yang tinggi, tentu anak tidak akan merasa ketakutan. Pemahaman
lebih penting bagi anak yang akan dibawa kelak hingga dewasa.Karena
proses tersebut sebagai bekal dalam menyelesaikan masalah kelak.

Berikan Kepercayaan dan Konsekuensi
MENDAPAT nilai bagus tanpa susah-susah untuk belajar merupakan suatu
godaan anak mencontek.Anak yang mencontek akan merasakan perasaan tidak
nyaman dan tidak akan mencoba lagi. Ada juga anak yang tetap melakukan
tindakan tersebut.

Parahnya, ada anak yang memulai untuk mencontek dan tidak bisa
menghentikannya. Anak yang dipergoki sedang mencontek akan mendapatkan
hukuman.”Anak akan mendapatkan punishment sesuai kesepakatan yang telah
disetujui di awal semester,”ujar Luh Surini Yulia Savitri MPsi.Anak harus
menaati peraturan yang telah disepakati bersama dan anak mengetahui
konsekuensi akibat mencontek. Dia menyarankan agar anak lebih ditekankan
belajar untuk memahami.

”Orangtua mendampingi anak saat belajar dan diberi kepercayaan anak
akan nyaman semakin memudahkan untuk belajar,”katanya. Anak akan
mendapatkan sanksi sesuai perbuatannya seperti pengurangan nilai. Bisa juga anak
dipanggil personal dan diajak berdialog alasan mencontek.Konsekuensi
anak yang mencontek, anak mengulang kembali tes dengan materi yang
berbeda. Walaupunanakbarupertama kali mencontek dan ketahuan, anak tetap
mendapat sanksi tapi tidak perlu memarahi anak di depan teman-teman
sekelas.

”Ketika memarahi anak di depan kelas, anak akan menjadi malu.Teguran
seperti ini akan menimbulkan masalah baru lagi bagi anak,”lanjut Vivi.
Penerapan disiplin ini harus konsisten. Tak jauh berbeda, Dra Psi Sandra
Talago Msc mengatakan, peraturan yang telah disepakati bersama berarti
anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. ”Anak juga belajar
bertanggung jawab mengenai kesepakatan yang telah diambil. Jadi bukan sanksi
muncul setelah perilaku mencontek muncul,”kata Sandra.

Berikan anak kepercayaan untuk menyelesaikan masalahnya. Anak akan
belajar menyelesaikan pekerjaannya tidak selalu diingatkan. ”Saat anak
sadar telah diberi kepercayaan, anak akan bertanggung jawab tidak selalu
diingatkan,” kata Sandra.

Berdasarkan pengalaman Dra Prihanti Handayani dalam mendidik anak
didiknya,ketika mendapati anak mencontek anak diberi soal lain. ”Selain itu,
anak dipanggil dan mengerjakan tes sendiri. Anak diharuskan mengulang
ujian kembali dengan mengerjakan soal di tempat lain,”ujar Yani.
(hendrati hapsari)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/kids/mencontek-karena-pressure.html


Tuesday, April 3, 2007

KIAT MENCEGAH KANKER RAHIM

Banyak cara, misalnya, tak terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik, apalagi tanpa indikasi dan saran dokter. Jangan pula menaburkan talk di vagina. Bisa juga dengan diet rendah lemak. Waduh! Kengerianlah yang langsung terbayang begitu mendengar kata kanker rahim. Kita tahu penyakit ganas ini menduduki peringkat atas sebagai pembawa kematian. Tapi, tak perlu khawatir bila sejak awal kita sudah melakukan pencegahan. Karena justru, menurut dr. Nasdaldy, SpOG, , pencegahan menjadi bagian terpenting dari risiko kanker. "Caranya dengan mencegah terpaparnya substansi yang menyebabkan risiko terjadinya kanker tersebut," tandasnya. Yang terjadi di sini justru sebaliknya, masih banyak wanita yang enggan memeriksakan diri ke dokter kandungan, kendati sudah memiliki berbagai keluhan. Padahal, jika dibiarkan kanker akan semakin mengganas !

Jadi, yuk, kita ikuti sejumlah kiat mencegah kanker rahim y ang dipaparkan ahli kebidanan dan kandungan dari RS Kanker Darmais, Jakarta ini.

1. JAUHI ROKOK

Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim), lho. "Nikotin, kan, mempe! rmudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks. " Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak jumlah nikotin dikonsumsi yang bisa menyebabkan kanker serviks. Tapi, mengapa harus ambil risiko, lebih baik tinggalkan segera rokok jika kita ingin terbebas dari kanker.

2. PENCUCIAN VAGINA

Sering, kan, kita melakukan pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik tertentu. Alasannya beragam, entah untuk "kosmetik" atau kesehatan. Padahal, kebiasaan mencuci vagina bisa menimbulkan kanker serviks, baik obat cuci vagina antiseptik maupun deodoran. "Douching atau cuci vagina menyebabkan iritasi di serviks.
Nah, iritasi berlebihan dan terlalu sering akan merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker." Jadi, sebaiknya pencucian vagina dengan bahan-bahan kimia tak dilakukan secara rutin. "Kecuali bila ada indikasi, misalnya, infeksi yang memang memerlukan pencucian dengan zat-zat kimia.
Itu pun seharusnya atas saran dokter." Artinya, kita jangan sembarangan membeli obat-obatan pencuci vagina. "Terlebih lagi, pembersih tersebut umumnya akan membunuh kuman-kuman. Termasuk kuman Basillus doderlain di vagina yang memproduksi asam laktat untuk mempertahankan pH vagina." Kita tahu, bila pH enggak seimbang lagi di vagina, maka kuman lain, seperti jamur dan bakteri, bisa punya kesempatan hidup di tempat tersebut. Ini,
kan, malah bisa menimbulkan penyakit-penyakit lain.

3. MENABURI TALK

Yang kerap terjadi lagi, saat daerah vagina gatal atau merah-merah, kita menaburkan talk di sekitarnya. Walah, ternyata itu bahaya. Pemakaian talk pada vagina wanita usia subur bisa memicu terjadi kanker ovarium (indung telur). "Sebab di usia subur berarti sering ovulasi. Padahal b! isa dipastikan saat ovulasi terjadi perlukaan di ovarium. Nah, bila partikel talk masuk akan menempel di atas luka tersebut. Akibatnya,
kan , bisa merangsang bagian luka untuk berubah sifat jadi kanker." Karena itu sangat tidak dianjurkan memberi talk di daerah vagina. Karena dikhawatirkan serbuk talk terserap masuk kedalam.
Lama-lama akan bertumpuk dan mengendap menjadi benda asing yang bisa menyebabkan rangsangan sel menjadi kanker.

4. DIET RENDAH LEMAK

Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim). "Sebab lemak memproduksi hormon estrogen. Sementara
endometrium yang sering terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker." Jadi, terang Nasdaldy, untuk mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. "Makanlah makanan yang sehat dan segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk." Tak heran, bila penderita kanker endometrium banyak terdapat di kota-kota besar negara maju. Sebab, umumnya mereka menganut pola makan tinggi lemak.

5. KEKURANGAN VITAMIN C

Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan membuat orang tersebut melupakan zat-zat gizi lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asal folat. Padahal, kekurangan ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks. "Beta karoten, vi! tamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks. Nah, jika kekurangan zat-zat gizi tersebut akan mempermudah rangsangan sel-sel mukosa tadi menjadi kanker."
Beta karoten banyak terdapat dalam wortel, vitamin C terdapat dalam buah-buahan berwarna oranye, sedangkan asam folat terdapat dalam makanan hasil laut.

6. HUBUNGAN SEKS TERLALU DINI

Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari ia sudah menstruasi atau belum, lo. Tapi juga bergantung pada kematangan sel-sel mukosa; yang terdapat diselaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja; paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun.
Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks si wanita. "Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tak siap menerima rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma." Lain hal bila hubungan seks dilakukan kala usia sudah di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. Nah, karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. "Sifat sel, kan, selalu berubah setiap saat; mati dan tumbuh lag! i. Karena ada rangsangan, bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi sel kanker."

7. BERGANTI-GANTI PASANGAN

Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. "Bila berhubungan seks hanya dengan! pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks." Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinan
tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). "Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak. Nah, bila terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu akan menjadi kanker."

8. TERLAMBAT MENIKAH

Sebaliknya wanita yang tidak atau terlambat menikah pun bisa berisiko terkena kanker ovarium dan kanker endometrium. Sebab, golongan wanita ini akan terus-menerus mengalami ovulasi tanpa jeda. "Jadi, rangsangan terhadap endometrium pun terjadi terus-menerus. Akibatnya bisa membuat sel-sel di endometrium
berubah sifat jadi kanker."

Risiko yang sama pun akan dihadapi wanita menikah yang tidak mau punya anak. Karena ia pun akan mengalami ovulasi terus-menerus. "Bila haid pertama terjadi di bawah usia 12 tahun, maka paparan ovulasinya berarti akan semakin panjang. Jadi, kemungkinan terkenakanker ovarium akan semakin besar."
Nah,salah satu upaya pencegahannya tentu dengan menikah ! dan hamil. Atau bisa juga dilakukan dengan mengkonsumsi pil KB.
Sebab penggunaan pil KB akan mempersempit peluang terjadinya ovulasi. "Bila sejak usia 15 tahun hingga 45 tahun dia terus menerus ovulasi, lantas 10 tahun ia ber-KB, maka masa ovulasinya lebih pendek dibandingkan terus-menerus, kan?" Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi
dapat menurunkan kejadian kanker ovarium sampai 50 ! persen.
9. PENGGUNAAN ESTROGEN

Risiko yang sama akan terjadi pada wanita yang terlambat menopause. "Karena rangsangan terhadap endometrium akan lebih lama, sehingga endometriumnya akan lebih sering terpapar! estrogen. Jadi, sangat memungkinkan terjadi kanker." Tak heran bila wanita yang memakai estrogen tak terkontrol sangat memungkinkan terkena kanker. "Umumnya wanita yang telah menopause di negara maju menggunakan estrogen untuk mencegah osteroporosis dan serangan jantung." Namun, pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen merangsang semakin menebalnya dind! ing endometrium dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifat menjadi kanker. "Jadi, sebaiknya penggunaan hormon estrogen harus atas pengawasan dokter agar sekaligus juga diberikan zat antinya, sehingga tidak berkembang jadi kanker."
Nah, banyak hal ternyata yang bisa dilakukan agar tak "mengundang" kanker datang ke tubuh kita. Tentu saja kita bisa memulainya dari hal-hal kecil. Jangan tunda sampai esok!

Indah Mulatsih . Ilustrasi:Pugoeh ! (nakita)


MENGENAL JENIS KANKER

Cukup banyak jenis kanker rahim. Tapi, jelas Nasdaldy ada tiga jenis yang paling banyak menyerang wanita; kanker serviks (leher rahim), kanker ovarium (indung telur), dan kanker endometrium (badan rahim).


1. KANKER SERVIKS

* Gejala Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh.
Memang, tak semua keputihan pertanda ada kanker. Sebab, keputihan pun bisa karena ada rangsangan lain. "Karena itu, kalau timbul keputihan abnormal sebaiknya periksa ke dokter, apakah itu kanker atau bukan." Gejala lain, terdapat perdar! ahan di luar siklus haid. "Terutama perdarahan setelah berhubungan intim." Untuk memastikannya harus diperiksa dokter, karena perdarahan bisa juga terjadi akibat gangguan keseimbangan hormon. Bila kanker sudah mencapai stadium 3 ke atas, maka akan terjadi pembengkakan di berbagai anggota tubuh, seperti di paha, betis, tangan, dan sebagainya. Tapi, jika masih prakanker justru tak ada gejala.

* Deteksi Dini
Bagi wanita yang telah berhubungan seks, lakukan pemeriksaan Pap's smear; mengambil getah serviks dari vagina yang akan diperiksa ahli patologi. "Pap's smear bisa mendeteksi prakanker sampai kanker sehingga memungkinkan dilakukan pengobatan cepat dan tepat." Lakukan pemeriksaan secara berkala, setahun sekali. Toh, tidak mahal. Bahkan di puskesmas pun bisa.

* Pengobatan
Yang utama lewat operasi; sederhana, besar, khusus. Operasi sederhana dilakukan pada tingkat stadium awal, yang disebut dengan konisasi (pemotongan rahim seperti kerucut). Karena dalam stadium awal (prakanker) dari nol hingga 1A. "Kanker masih berada di sel-sel selaput lendir." Operasi dilakukan bila pasien masih ingin hamil. Bila tak ingin hamil lagi akan dilakukan histerektomi simple (rahim diangkat semua). Tujuannya agar kanker tak kambuh lagi. Histerektomi radikal akan dilakukan bila kanker sudah stadium 1B sampai 2A/2B. "Seluruh rahim diangkat berikut sepertiga vagina, serta penggantung rahim akan dipotong hingga sedekat mungkin dengan dinding panggul. Indung telur bisa diangkat atau tidak tergantung usia pasien. Bila masih haid, indung telur akan ditinggal.! " Kendati vagina dipotong tak berarti tak bisa berhubungan seks,lo. "Awalnya akan terasa tak enak karena vagina lebih pendek, tapi pada akhirnya akan terbiasa juga,kok."
Nah, bila kanker serviks sudah berada dalam stadium 2B ke atas, operasi tak lagi bisa dilakukan, melainkan dengan radiasi atau penyinaran.
Sayangnya, penyinaran memiliki komplikasi; indung telur ikut mati terkena radiasi. "Akibatnya hormon pun mati.
Padahal hormon diperlukan untuk gairah seksual dan haid. Juga mencegah osteroporosis dan jantung." Komplikasi lainnya, dalam penyinaran bukan enggak mungkin terkena organ lain, semisal dubur dan saluran kencing. Terkadang terjadi luka bakar pad! a dubur dan terjadi diare atau perdarahan terus.
"Kalau terjadi demikian, maka dubur atau saluran kencing harus diangkat. Sebagai gantinya akan dibuatkan dubur atau saluran kencing baru lewat perut."
Bahkan, akibat penyinaran vagina pun menjadi kaku, sehingga penderita tak bisa berhubungan seks. "Lain dengan operasi, kendati vagina diangkat sepertiganya tapi masih tetap bisa berhubungan seks."

B! elum lagi bila ternyata tumor resisten terhadap penyinaran, sehingga berapa pun banyaknya penyinaran, tumornya tetap ada.
Padahal komplikasi penyinaran, kan, sangat banyak. Itu sebabnya radiasi dilakukan bila tak ada pilihan lain. Pengobatan berikutnya, kemoterapi; dilakukan bila
operasi dan radiasi tidak memungkinkan lagi. Semisal, dalam setahun sudah pernah diradiasi, sehingga tak mungkin dilakukan radiasi lagi karena dikhawatirkan terjadi komplikasi. Sayangnya, kemoterapi sangat mahal biayanya.

2. KANKER OVARIUM

* Gejala
Perut terasa begah, kembung, tidak nyaman. "Tapi gejala ini tidak spesifik. Bahkan, kebanyakan justru tak merasakan gejala apa-apa."
Gejala selanjutnya perut membe! sar, terasa ada benjolan, nyeri panggul, gangguan BAB/BAK akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing. Bahkan pada keadaan yang lebih lanjut, dapat terjadi penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada, sehingga perut tampak sangat membuncit. "Terkadang disertai sesak napas. Kalau sudah demikian, biasanya sudah terlambat ditangani."

* Deteksi Dini
Kerap terjadi keterlambatan deteksi akibat sulit mendeteksinya pada stadium dini. "Karena lokasi ovarium berada di dalam rongga panggul, sehingga tak terlihat dari luar." Biasanya kanker ditemukan lewat pemeriksaan dalam. Bila ditemukan kista, maka akan di-USG, apakah terdapat tanda-tanda kanker atau tidak. "Memang tak semua kista akan jadi kanker. Kista yang mengarah kanker biasanya berlokus-lokus atau bersekat-sekat. Juga dindingnya tebal & tidak teratur.
Pemeriksaan lainnya, CT-Scan dan tumor marker (pertanda tumor) lewat pemeriksaan darah.

* Pengobatan
Dilakukan operasi yang dilanjutkan dengan terapi. Komplikasinya, mual, muntah, atau rambut rontok. Kemoterapi tidak diberikan pada penderita stadium awal.

3. KANKER ENDOMETRIUM

* Gejala
Terdapat perdarahan, terutama pada pasca menopause atau diluar masa haid. Juga bila haidnya sangat lama dan banyak.
"Karena dengan haid lama dan banyak, maka berarti endometriumnya semakin menebal, kan?"

* Deteksi Dini
Karena gejala awal berupa perdarahan, maka umumnya penderita lebih awal melakukan pemeriksaan sehingga sebagian besar penyakit ini diketahui pada stadium
awal. Pemeriksaan USG dilakukan untuk melihat ketebalan dinding edometrium. Selanjutnya dilakukan kuretase. "Cairannya akan dibawa ke patologi untuk dilihat apakah kanker atau bukan."

* Pengobatan
Operasi yang dilanjutkan dengan radiasi atau kemoterapi.

WOMAN HOTLINE SERVICE

Semakin merebaknya kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh wanita dari hari ke hari, tak pelak lagi, telah memicu munculnya kepedulian dari banyak pihak. Ini tak mengherankan, karena dari sekian banyak korban, sebagian besar di antaranya adalah wanita-wanita tak berdaya yang tak tahu kemana mereka harus mencari bala bantuan. Pemerkosaan, pelecehan seksual, perilaku keras suami, perlakuan tak adil dan semena-mena dari lingkungan kerja pada akhirnya menjadi 'agenda' kekerasan yang tak pernah diungkap, karena ketakutan dan ketidakberdayaan wanita.

Women Crisis Centre merupakan jawaban dari derita kaum perempuan. Beberapa tahun belakangan ini kehadiran Women Crisis Centre kian marak tumbuh di beberapa tempat di Indonesia . Membantu para wanita memecahkan masalah mulai dari kondisi fisiknya, mengembalikan kesehatan mentalnya, psikis, sampai mengurus persoalan pada polisi, lembaga hukum dll menjadi idealisme lembaga-lembaga independen ini

1. Divisi Pendampingan Kalyanamitra
Pelayanan : Kekerasan pada wanita
Jl. Kaca Jendela II No.9
Kalibata, Jakarta 12750
Telp/Fax : (021) 790 2112 / 720 2109
E-mail :
kalyana@nusa.ir.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB (Senin s/d Jumat)
Hubungi : Ibu Sekar

2. Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK)
Pelayanan : Kekerasan pada wanita & Konsultasi Hukum
Jl. Raya Tengah No.16, Rt.01/09 Kramatjati
Jakarta 13540
Telp : (021) 877 97289
E-mail :
apiknet@centrin.net.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB (Senin s/d Jumat)
Hubungi : Ibu Sriwiyanti

3. Komnas Perlindungan Anak
Pelayanan : Kekerasan pada wanita
Jl. Tebet Timur IV No.29
Jakarta Selatan
Telp/Fax : (021) 835 0420
E-mail :
komnas@radnet.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB (Senin s/d Jumat)
Hubungi : Dapat berbicara dengan siapa saja.

4. Forum Pembela Perkara Perempuan
Pelayanan : Kekerasan pada wanita, Perceraian
c/o LBH Jakarta
Jl. Diponegoro 74,
Jakarta Pusat 10320
Telp : (021) 314 5518
E-mail :
lbhjkt@cbm.net.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB (Senin s/d Jumat)
Hubungi : Bpk. Patra

5. Rifka Annisa
Pelayanan : Psikologi & Hukum kekerasan wanita
Jl. Kenari 10, Demangan Baru
Yogyakarta 55281
Telp : (0274) 543 644
Website :
www.rifka-annisa.or.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB (Senin s/d Jumat) 09.00 - siang (Sabtu)
Hubungi : Bpk. Nurhasyim / Ibu Vira

How to say Wo Ai Ni (I Love You) in 100 Languages !!!


English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S'agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,\,,/ (represents position of fingers
when signing'I Love You')
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe

Thursday, March 29, 2007

Heart Attack

What is a heart attack?
A heart attack (also called myocardial infarction) is when part of the heart
muscle is damaged or dies because it isn't receiving oxygen. Oxygen is
carried to the heart by the arteries (blood vessels). Most heart attacks are
caused by a blockage in these arteries. Usually the blockage is caused by
atherosclerosis, which is the buildup of fatty deposits (called plaque)
inside the artery. This buildup is like the gunk that builds up in a
drainpipe and slows the flow of water.
Heart attacks can also be caused by a blood clot that gets stuck in a narrow
part of an artery to the heart. Clots are more likely to form where
atherosclerosis has made an artery more narrow.

How do I know if I'm having a heart attack?
The pain of a heart attack can feel like bad heartburn. You may also be
having a heart attack if you:
* Feel a pressure or crushing pain in your chest, sometimes with sweating,
nausea or vomiting
* Feel pain that extends from your chest into the jaw, left arm or left
shoulder.
* Feel tightness in your chest
* Have shortness of breath for more than a couple of seconds
Don't ignore the pain or discomfort. If you think you are having heart
problems or a heart attack, get help immediately. The sooner you get
treatment, the greater the chance that the doctors can prevent further
damage to the heart muscle.

What should I do if I think I am having a heart attack?
Right away, call for an ambulance to take you to the hospital. While you
wait for the ambulance to come, chew one regular tablet of aspirin. Don't
take the aspirin if you're allergic to aspirin.
If you can, go to a hospital with advanced care facilities for people with
heart attacks. In these medical centers, the latest heart attack technology
is available 24 hours a day. This technology includes rapid thrombolysis
(breaking up clots using medicines called "clot busters"), cardiac
catheterization and angioplasty.
In the hospital, you might be given "clot busters" that reopen the arteries
to your heart very fast. Nurses and technicians will place an IV line
(intravenous line) in your arm to give you medicines. They will also do an
electrocardiogram (ECG or EKG), give you oxygen to breathe, and watch your
heart rate and rhythm on a monitor.

Risk factors for a heart attack
* Smoking
* Diabetes
* Increasing age--83% of people who die from heart disease are 65 years of
age or older
* High cholesterol level
* High blood pressure
* Family history of heart attack
* Atherosclerosis (hardening of the arteries)
* Lack of exercise
* Stress
* Obesity
* Sex--More males have heart attacks, although heart disease is the leading
cause of death for women.

How can I avoid having a heart attack?
Talk to your family doctor about your specific risk factors for a heart
attack and how to reduce your risk. Your doctor may tell you to do the
following:
* Quit smoking. Your doctor can help you. (If you don't smoke, don't start!)
* Eat a healthy diet. Cut back on foods high in saturated fat and sodium
(salt) to lower cholesterol and blood pressure. Ask your doctor about how to
start eating a healthy diet.
* Control your blood sugar if you have diabetes.
* Exercise. This sounds hard if you haven't exercised for a while, but try
to work up to at least 30 minutes of aerobic exercise (that raises your
heart rate) at least 4 times a week.
* Lose weight if you're overweight. Your doctor can advise you about the
best ways to lose weight.
* Control your blood pressure if you have hypertension.
Talk to your doctor about whether aspirin would help reduce your risk of a
heart attack. Aspirin can help keep your blood from forming clots that can
eventually block the arteries. (AAFP)

Tuesday, March 27, 2007

Low Back Pain

What can cause low back injuries?
Many things can cause low back injuries--muscle strain or spasm, sprains of
ligaments (which attach bone to bone), joint problems or a "slipped disk."
The most common cause is using your back muscles in activities you're not
used to, like lifting heavy furniture or doing yard work.
A slipped disk (also called a herniated disk) happens when a disk between
the bones of the spine bulges and presses on nerves. This is often caused by
twisting while lifting. But many people won't know what caused their slipped
disk. In most cases, slipped disks and other back pain can be relieved by
following a few simple methods.

What can I do for relief when I've hurt my lower back?
The best position for relief when your back hurts is to lie on your back on
the floor with pillows under your knees, with your hips and knees bent and
your feet on a chair, or just with your hips and knees bent. This takes the
pressure and weight off your back.
You may need 1 to 2 days of this sort of rest for a hurt back. Resting
longer than this can cause your muscles to weaken, which can slow your
recovery. Even if it hurts, walk around for a few minutes every hour.

What else can I do for relief?
Heating pads can help to relax painful muscle spasms. Use heat for 20 to 30
minutes at a time. Ice packs and massages may also give relief.
Nonprescription medicines that reduce pain or swelling include aspirin,
paracetamol/ acetaminophen, naproxen, ketoprofen, and ibuprofen.

Call your family doctor if:
Pain goes down your leg below your knee
Your leg, foot, groin or rectal area feels numb
You have fever, nausea or vomiting, stomachache, weakness or sweating
You lose control over going to the bathroom
Your pain was caused by an injury
Your pain is so intense you can't move around
Your pain doesn't seem to be getting better after 2 to 3 weeks

Is there relief for ongoing back problems?
Treatment of ongoing back problems must be directed at the cause. This may
mean losing weight (because being overweight can make back pain worse),
getting your muscles in better shape, and improving your posture when you're
sitting, standing and sleeping.

Tips for preventing back strain
Don't lift by bending over. Lift an object by bending your knees and
squatting to pick up the object. Keep your back straight and hold the object
close to your body. Avoid twisting your body while lifting.
Push rather than pull when you must move heavy objects.
If you must sit at your desk or at the wheel of a car or truck for long
hours, break up the time with stops to stretch.
Wear flat shoes or shoes with low heels (1 inch or lower).
Exercise regularly. An inactive lifestyle contributes to lower back pain.

What's the best way to sit?
Sit in chairs with straight backs or low-back support. Keep your knees a
little higher than your hips. Adjust the seat or use a low stool to prop
your feet on. Turn by moving your whole body rather than by twisting at your
waist.
When driving, sit straight and move the seat forward. This helps you not
lean forward to reach the controls. You may want to put a small pillow or
rolled towel behind your lower back if you must drive or sit for a long
time.

What's the best position for standing?
If you must stand for long periods, rest 1 foot on a low stool to relieve
pressure on your lower back. Every 5 to 15 minutes, switch the foot you're
resting on the stool. Maintain good posture: Keep your ears, shoulders and
hips in a straight line, with your head up and your stomach pulled in.

What's the best position for sleeping?
The best way to sleep is on your side with your knees bent. You may put a
pillow under your head to support your neck. You may also put a pillow
between your knees.
If you sleep on your back, put pillows under your knees and a small pillow
under your lower back. Don't sleep on your stomach unless you put a pillow
under your hips.
Use a firm mattress. If your mattress is too soft, use a board of 1/2-inch
plywood under the mattress to add support.

What exercises can I do to strengthen my back?
Some specific exercises can help your back. One is to gently stretch your
back muscles. Lie on your back with your knees bent and slowly raise your
left knee to your chest. Press your lower back against the floor. Hold for 5
seconds. Relax and repeat the exercise with your right knee. Do 10 of these
exercises for each leg, switching legs.
While some exercises are specific for your back, it's also important to stay
active in general. Swimming and walking are good exercises to improve your
overall fitness. (AAFP)

berbicara kepada anak2

"Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa."
Ikhwan Sopa - Trainer

Tips #132:
Berbicara Kepada Anak-anak

Dari materi oleh: Renate Zorn
Konsultan Komunikasi, penulis "Good Conversation is for Everyone: Ten Steps to Better Conversations"

Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak. Terlebih lagi, anak-anak sendiri.

Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya perasaan mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih polosnya cara berpikir mereka.

Di sela semua "kelemahan" itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah.

Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan Anda tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.

Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda. Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang masih benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.

Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta. Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka. Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.

Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan anak-anak.

TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA

Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami, ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa.

JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA

Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk mengetahui terlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik. Snorklinglah sebelum diving.

GUNAKANLAH ALAT PERAGA

Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya. Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan. Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudah mengingat berbagai hal.

SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA

Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan dengan teori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi yang akan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun.

BERTANYALAH PADA MEREKA

Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawab pertanyaan, bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalah lebih menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta.

ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA

Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap terjaga dan tertarik pada topik.

PAKAILAH KACAMATA MEREKA

Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Mereka melihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritas dan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagi mereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jika mereka tidak memahami apa yang Anda katakan.

MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA

Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak. Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. Jika Anda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlu khawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi Anda. Teruskan saja bicara Anda.

JUJURLAH PADA MEREKA

Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usah Anda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Anda ngibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, mereka akan menagihnya.

LIBATKANLAH MEREKA

Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisa tampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu, berikan kesempatan itu pada mereka.

JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC

Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya duduk dan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian.

A: Attention Span

Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakan kemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa, Anda telah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama bertahan mendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu.

Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti itu, agar anak-anak tetap duduk dan mendengarkan.

Jika anak-anak terlibat dalam suatu aktivitas yang tidak dipilihnya sendiri, mereka akan lebih enggan mendengarkan. Prediksilah secara realistis, berapa lama mereka akan tetap fokus.

B: Break it Up

Jika Anda berbicara pada sekelompok anak-anak, pecahlah mereka menjadi kelompok-kelompok kecil. Jika bicara Anda akan panjang atau menyangkut beberapa isu sekaligus, pecahlah bahan bicara Anda menjadi potongan-potongan yang sederhana dan mudah dicerna.

C: Children are Still Children

Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernah melihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka tak akan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki sudut pandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What's In It For Me?). Sebab, mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu.

KESIMPULAN

Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna, manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya, disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisa merasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecil kemungkinan bisa hilang selamanya.

Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian dan harapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah terjadi, dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan.

Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan makin baik. Masa depan dari anak-anak kita.

Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin mereka lebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi, seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu datang dan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali.

Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.


¤è¤í¤·¤¯¤ª´ê¤¤Ãפ·¤Þ¤¹
S. HerLina
engineering@ onamba.co. id

"Bunda, Seks Itu Apa Sih?"

Anda boleh terkejut dan tergagap-gagap mendengar pertanyaan seperti itu. Tapi itulah pertanyaan yang mungkin dilontarkan anak usia 6 hingga 8 tahun bila melihat, membaca, atau mendengar orang dewasa atau kakaknya membicarakan masalah itu. Yang jelas, tak perlu kaget atau malu. Perlu Anda ingat, anak-anak usia ini masih terlalu muda untuk memahami mekanisme seks secara rinci, meski anak usia 6 tahun sudah memahami ada unsur emosional yang berhubungan dengan seks.

Nah, Anda dapat menjawabnya dengan kalimat "Kata �seks� kadang digunakan untuk membedakan jenis kelamin seseorang, apakah dia anak laki-laki atau perempuan." Berikut pertanyaan-pertanya an yang mungkin keluar dari mulut sikecil dan jawaban yang sebaiknya Anda berikan untuknya.

"Apakah aku bisa membuat bayi?"

Di sini Anda dapat mulai menjelaskan perbedaan antara tubuh orang dewasa dan anak-anak, juga perbedaan tingkat kedewasaan emosional mereka. "Tidak, membuat bayi merupakan sesuatu yang hanya dilakukan oleh orang dewasa. Tubuh kamu belum siap. Tapi kalau kamu lebih besar, kamu dapat membuat bayi. Tidak seorangpun boleh membuat bayi sampai mereka dewasa dan benar-banar siap."

"Dari mana bayi keluar?"

Anak-anak merasa takjub pada kehamilan dan kelahiran. Mereka heran bercampur kagum melihat ibunya muntah-muntah karena mual atau ayahnya yang membelai kandungan ibunya atau memperhatikan gerakan yang dilakukan adik bayi yang baru lahir.

Anda dapat mengatakan kepada anak-anak usia sekolah "bila bayi sudah siap untuk lahir, bagian bawah kandungan yang disebut serviks akan mengendur dan membuka. Otot-otot yang kuat di dalam kandungan mendorong bayi ke bawah vagina dan keluar melalui vagina di antara kedua kaki ibu."

"Apa artinya pubertas?"

Bila anak usia sekolah mulai berfikir mengenai pubertas, biasanya yang terbersit di dalam fikirannya adalah tumbuh dewasa. Perhatikan dengan sungguh-sungguh pertanyaan yang diajukannya dan berikan jawaban dengan hati-hati, perhatikan seberapa banyak informasi yang dapat dicerna olehnya.

Anda dapat mangatakan, "Pubertas adalah saat dimana tubuh kamu mulai berubah dari tubuh anak kecil menjadi tubuh orang dewasa. Setiap orang mengalami pubertas pada umur yang berbeda-beda, ada yang mengalaminya pada usia 9-10 tahun, ada lagi yang mengalaminya pada usia 15-16. tapi kebanyakan pada usia 13. Kita tidak dapat meramal dengan tepat kapan tetapi pasti ada saat yang tepat bagi tubuh kamu." Jawaban ini biasanya cocok untuk anak-anak usia 6-8 tahun yang mulai tertarik untuk mengetahui secara rinci tentang rambut yang tumbuh di alat kelamin dan menstruasi.

"Apa artinya menstruasi?"

Karena berhubungan dengan darah, anak-anak biasanya menghubungkannya dengan rasa sakit. Bila mereka mendengar teman wanita mereka mengalami haid, mereka ingin memastikan apakah hal ini wajar dan merupakan bagian yang positif dari masa pertumbuhan.

Sebagian besar anak perempuan menginginkan informasi yang lebih rinci, tetapi anak laki-laki pun ingin tahu tentang menstruasi. Katakan pada anak, "Menstruasi dialami oleh anak perempuan setiap bulan. Ini berarti tubuh anak perempuan yang menstruasi sudah mampu membuat bayi."

Bisa juga Anda jelaskan jika ia ingin jawaban yang lebih rinci, "Anak perempuan mulai menstruasi umur 10-15 tahun, namun ada juga yang mengalaminya di usia yang lebih muda atau lebih tua. Selama masa menstruasi, anak perempuan mengeluarkan darah melalui vagina mereka dan biasanya beberapa hari dalam sebulan setiap bulannya. Pada saat itu anak perempuan mengenakan pembalut."

Pertanyaan-pertanya an serupa yang mungkin timbul misalnya, "Kapan saya mengalami menstruasi? Sakitkah rasanya? Apakah artinya saya sudah dapat mengandung bayi?"

"Kapan payudara saya tumbuh?"

Bagi anak perempuan, payudara bisa merupakan suatu kebanggaan,sesuatu yang diinginkan, dikhawatirkan, atau bahkan sesuatu yang memalukan. Kebanyakan anak laki-laki senang mengganggu anak perempuan karena payudaranya.

Beritahu anak Anda bahwa ukuran payudara tidak menjamin kecantikan atau popularitas seseorang. "Payudara kamu akan mulai tumbuh saat tubuh kamu mulai pubertas." Jelaskan pula, "Payudara dapat merupakan salah satu dari tanda-tanda bahwa kamu mulai tumbuh dewasa selain menstruasi."

Pertanyaan-pertanya an serupa yang mungkin timbul adalah "seberapa besar payudara saya nanti? Akankah saya memakai BH? Kalau saya tidak memakai BH pada saat payudara saya sudah tumbuh, apakah akan membuat turun payudara saya?"

"Mimpi basah apa sih?"

Anak laki-laki khawatir dengan penis mereka seperti anak perempuan mencemaskan payudara mereka. Biasanya anak laki-laki usia 6-8 tahun belum mengalami mimpi basah, tetapi mungkin sudah mendengar tentang mimpi basah dari teman teman yang lebih tua atau dari kakak laki-lakinya.

Anda dapat mengatakan, "Mimpi basah merupakan tanda bahwa anak laki-laki mulai masuk pubertas. Buah zakar mereka membentuk sperma yang banyak dan setiap penuh sperma harus keluar. Sperma keluar dalam bentuk air mani pada saat mereka tidur. Mimpi basah adalah sesuatu yang wajar dan hampir semua anak laki-laki mengalaminya. "

Pertanyaan-pertanya an serupa yang mungkin timbul antara lain, "Ejakulasi itu apa? Seberapa besarkah ukuran penis saya? Apakah anak laki-laki memiliki ukuran dan bentuk penis yang sama?"

"Apa artinya gay?"

Kecuali bila mereka mengetahui tentang homoseksualitas yang didengarnya dari orang dewasa, anak-anak usia sekolah tidak mudah menerima hubungan antara orang dewasa sesama jenis. Tetapi pada usia ini anak-anak ingin tahu sejauh mana perbedaan keberhasilan hubungan sesama jenis dengan yang tidak.

Anda dapat mengatakan kepada anak, "Gay" sama dengan perkataan homoseksual. Orang yang gay tertarik dengan sesama jenisnya, misalnya pria tertarik dengan pria,atau wanita tertarik kepada wanita. Bila wanita tertarik dengan sesama wanita, hal ini disebut lesbian."

Pertanyaan serupa yang mungkin timbul, "Apa artinya homo? Mengapa gay merupakan kata-kata yang tidak baik? Bagaimana mungkin dua orang wanita atau dua orang pria menikah? Apakah pasangan homoseksual dapat memiliki anak?"

"Mama dan papa sedang apa sih?"

Banyak orang tua merasa takut kepergok oleh anaknya yang tiba-tiba masuk ke kamar pada saat mereka sedang berhubungan seks. Bukan cuma Anda dan pasangan yang kaget serta malu, anak pun akan merasakan hal yang sama.

Pasti Anda dan pasangan menjadi bingung. Tapi cobalah untuk tenang (dan lain kali jangan lupa untuk mengunci pintu kamar), katakan pada anak, "Sayang, mama dan papa sedang ingin berduaan saja sekarang, kamu ke kamar kamu duluan ya, sebentar lagi mama menyusul."

Lalu kenakan pakaian, tarik napas dalam-dalam dan beri penjelasan kepada anak "Mama dan papa tadi sedang berhubungan seks. Artinya kami saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Biasanya kami mengunci kamar tapi tadi kami lupa." Lihat reaksi anak. Bila dia tampaknya tidak senang, katakan "Kamu marah ya? ada yang bisa mama bantu?"

Pastikan anak Anda tidak ketakutan atau khawatir dengan apa yang dia lihat dan pastikan untuk memberi pengertian padanya bahwa dia tidak bersalah. Jangan memarahi anak Anda dengan mengatakan "Kamu harusnya ketuk pintu lebih dulu!" karena hal ini membuat anak merasa sangat menyesal dan takut dimarahi.

Sumber: Nova

BAYI SAKIT TAK SELALU DISERTAI DEMAM

Lantas bagaimana mengenali sakit pada bayi jika tak muncul demam?

"Memang, semua anak, tak terkecuali bayi, memiliki sensor atau
kemampuan menaikkan suhu tubuh sebagai reaksi melawan penyakit akibat kuman
ataupun virus yang menyerang tubuhnya," kata dr. Zakiudin Munasir, SpA(K)
dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Akan tetapi, lanjutnya,
seringkali pada bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak
menunjukkan gejala naiknya suhu tubuh. Sekalipun sebenarnya tubuh si bayi sedang
berperang melawan serangan virus atau kuman. "Hal ini dikarenakan
sistem sensor panas di tubuh bayi belum sempurna. Jadi, sekalipun penyakit
sudah berada di dalam tubuh bayi atau si kecil sudah mengalami
dehidrasi, tetapi karena chip atau pusat otak belum menerima sinyal melakukan
tindakan, otomatis tubuh si kecil tidak memberitahukan bahwa dirinya
sedang dalam bahaya," papar Zakiudin.

Syukur-syukur "tentara" di tubuh si kecil bisa menang memerangi
"makhluk asing" yang bisa merugikannya itu. Jadi sekalipun tak terpantau, si
kecil bisa tetap sehat dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Namun
bila yang terjadi sebaliknya, kita seringkali kecolongan. "Saat datang
kontrol, penyakit yang diderita si bayi sudah parah. Kondisi ini
terjadi karena orang tua menganggap, selama bayinya tidak panas, ya, tidak
sakit. Tidak mau makan dianggap wajar, namanya juga bayi. Padahal
seharusnya tidak demikian."

KENALI BAYI ANDA

Karena itulah, anjur Zakiudin, dalam merawat bayi, orang tua hendaknya
tidak melulu berpatokan pada termometer alias ada-tidaknya demam. Orang
tua harus mampu mengenali bayinya.

Untuk itu, orang tua perlu melakukan pengamatan sebagai berikut:

1. Apakah hari itu si kecil minum ASI-nya masih seperti hari-hari
kemarin?

2. Apakah nafsu makannya (Makanan Pendamping-ASI) masih tetap tinggi
seperti hari-hari sebelumnya?

3. Apakah si kecil cerewetnya tidak berubah alias tidak mendadak
menjadi pendiam?

4. Apakah sorot matanya tetap tajam dan lincah?

5. Apakah tetap aktif dan lincah dalam bergerak?

6. Apakah fisik bayi tak ada yang berubah atau ada sesuatu yang janggal
(tidak seperti biasanya)?

7. Apakah BAB dan BAK normal dan lancar?

Nah, jika jawaban yang muncul dari hasil pengamatan kita adalah
kebalikannya, "Jangan tunggu besok, atau melakukan 'upacara adat' ini-itu.
Saat itu juga lekas bawa ke dokter atau rumah sakit sekalipun si bayi
tidak mengalami demam!" tegas Zakiudin.

Memang, bisa jadi si kecil menolak makan cuma karena sariawan. "Tetapi
apakah orang tua bisa memeriksa sampai sedetail itu? Jadi, daripada
kondisi anak bertambah parah dan diagnosa orang tua meleset, kenapa tidak
lebih baik ditangani oleh ahlinya saja?"

PENGOBATAN FISIOLOGIS

Sebaliknya, jika si kecil tetap aktif, lincah, nafsu makan bagus, minum
susu oke, kondisi fisik baik, buang air besar dan kecil lancar, tapi
suhu tubuhnya naik kurang lebih 37,50C, menurut Zakiudin, orang tua bisa
melakukan tindakan-tindakan untuk mengobatinya sendiri di rumah secara
fisiologis, yakni:

1. Berikan keleluasan suhu tubuh si kecil untuk bisa bersirkulasi
dengan baik. Hindari pengenaan selimut atau baju tebal. Malah jika perlu
telanjangi saja si kecil. Pendingin udara sangat boleh kita aktifkan.
Justru dengan adanya pendingin udara bisa memberi keleluasaan yang lebih
besar bagi panas tubuhnya untuk keluar.

2. Berikan minum yang banyak. Dengan cara ini diharapkan si kecil bisa
BAK sebanyak-banyaknya, sehingga bisa membantu kelancaran sirkulasi
suhu tubuh.

3. Lakukan kompres air hangat. Menurut hasil penelitian dan penemuan
terbaru di dunia kedokteran, pemberian kompres air hangat paling baik di
area tubuh yang mudah terekspos, seperti dada, perut atau dahi. Dengan
demikian pembuluh darah akan melebar dan ini tentunya mempermudah serta
memperlancar sirkulasi suhu

tubuh. Sebaiknya tidak mengompres di area pembuluh darah besar karena
pembuluh darahnya tidak bisa melebar lagi, di ketiak dan selangkangan,
misalnya.

"Memang dulu ada anggapan kompres dengan air dingin hingga pengompresan
dilakukan di area pembuluh darah yang banyak, tapi cara tersebut sudah
tidak berlaku lagi," kata Zakiudin. Kompres dengan air dingin justru
semakin mengerutkan pembuluh darah dan bisa terjadi pembohongan tubuh.
Maksudnya, kompres air dingin memang bisa mendinginkan suhu tubuh, tapi
itu hanya beberapa saat saja. "Malah setelah itu bisa jadi suhu tubuh
anak semakin panas, karena sensor suhu tubuh di otak akan menaikkan panas
tubuh. Berbeda jika kompres dengan air hangat, sensor akan
memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuhnya."

Nah, dengan pengobatan fisiologis ini, lanjut Zakiudin, pertahanan
tubuh bayi akan terstimulasi menjadi lebih kuat. Tetapi ingat, cara-cara
tersebut dilakukan selama si kecil tidak mengalami kejang! "Kalau sudah
kejang, tak ada kata lain, usahakan lidah bayi tak tergigit dan saat itu
juga bawa ke dokter," anjurnya.

BERIKAN OBAT PENURUN PANAS

Jika dengan penanganan fisiologis ternyata suhu tubuhnya tak kunjung
reda atau sembuh dalam 1x24 jam, bisa jadi panas tubuh si kecil itu
karena faktor nonfisiologis. Penanganan yang harus orang tua lakukan adalah:

1. Tetap menjalankan penanganan secara fisiologis.

2. Berikan obat penurun panas. Jika tidak kunjung reda setelah diberi
obat, atau panasnya naik kembali selang 2 jam setelah minum obat, atau
panasnya tambah tinggi, dan si anak rewel, menolak makan-minum, "Lekas
larikan ke dokter. Nanti dokter akan mencari penyebabnya untuk diobati,"
kata Zakiudin.

3. Sebaliknya jika kondisi bayi cenderung membaik, "Orang tua boleh
melihat perkembangannya hingga dua hari ke depan." Jika semakin membaik
dengan ciri tidak panas lagi atau berangsur-angsur menurun, aktivitas
hingga makan dan minum kembali seperti semula, bersyukurlah. Tetapi jika
di hari ketiga si bayi kembali panas dan aktivitasnya menurun, lekas
bawa ke dokter.

Dalam kaitan dengan penanganan demam pada bayi ini, Zakiudin
menyarankan orang tua untuk selalu menyediakan termometer, pakaian yang menyerap
keringat dan tidak bikin gerah, termos air panas dan dingin, serta obat
penurun panas.

Untuk obat penurun panas kita bisa menyediakan obat dari golongan
parasetamol dan ibuprofen. "Obat-obat ini relatif aman sebagai obat
pertolongan pertama menurunkan demam pada bayi." Yang perlu diketahui,
parasetamol hanya mampu dan efektif menurunkan panas tubuh yang biasa atau
tidak terlalu tinggi, 38-390 C. Sedangkan ibuprofen ampuh menurunkan panas
tubuh yang tinggi. "Tapi keduanya cuma memiliki kemampuan menahan panas
tubuh selama 8 jam."

Jika si kecil tak bisa atau susah mengonsumsi obat lewat mulut, "Orang
tua boleh menyediakan di rumah obat penurun panas yang dimasukkan lewat
anus." Justru obat seperti inilah yang daya kerjanya lebih cepat karena
lebih mudah diserap oleh tubuh. Tapi ingat, harus dengan sepengetahuan
dokter.

Kita boleh saja menyediakan 3 tiga jenis obat tersebut di rumah. Akan
tetapi yang harus diingat, kata Zakiudin, "Orang tua tak boleh lantas
percaya bayinya sudah sembuh walau panas tubuhnya turun setelah minum
obat." Sembuh tidaknya baru bisa dilihat jika bayi tak diberi obat suhu
tubuhnya normal, tetap ceria, tetap aktif, makan-minumnya normal dan
banyak.

Bila si kecil mengalami demam/panas hampir setiap minggu, jelas tak
wajar. "Ini harus diperiksa lebih jauh lagi dengan saksama." Tak menutup
kemungkinan, kekebalan tubuhnya tidak baik. Karena wajarnya, demam pada
bayi terjadi 2 bulan sekali atau paling cepat 1 bulan sekali, selama
lingkungannya sehat.

DUA PENYEBAB DEMAM
Menurut Zakiudin, demam bisa dikarenakan faktor fisiologis atau faktor
akibat.

1. Demam karena faktor fisiologis

Panas atau demam yang terjadi adalah reaksi tubuh melawan kuman yang
menyerang. Jadi, panas tubuh si kecil itu tanda bahwa sistem imunitas
tubuhnya sedang bekerja membunuh penyakit yang datang. "Jadi kalau tubuh
anak atau bayi panasnya baru 38 derajat Celcius dan tidak rewel, lebih
baik jangan diberi obat penurun panas. Biarkan saja, karena dengan suhu
tubuh tertentu penyakit yang menyerang bisa mati."

Dalam otak manusia, termasuk bayi, mempunyai sensor/pusat pengatur
suhu. Karena inilah kenapa tubuh kita tak terpengaruh dengan suhu
lingkungan, alias bisa menyesuaikan diri. Berbeda dengan ikan, jika di air
dingin maka suhu tubuhnya dingin, dan jika di air yang panas suhu tubuhnya
pun panas.

Jadi, panas tubuh anak/bayi yang meningkat itu mungkin disebabkan
kondisi suhu lingkungan yang terlalu dingin. "Karena itulah suhu tubuh
manusia pada malam hari cenderung lebih panas."

2. Demam karena faktor akibat

* Akibat infeksi

Saat imunitas bekerja memerangi kuman, dia mengeluarkan zat-zat
tertentu yang merangsang panas tubuh menjadi meningkat. Begitu juga kala
imunitas tubuh si anak/bayi kalah, dia akan megeluarkan zat tertentu yang
juga merangsang naiknya suhu tubuh. Sebaliknya, kuman yang mati oleh
imunitas tubuh pun akan mengeluarkan zat tertentu yang merangsang naiknya
suhu tubuh.

Biasanya panas tubuh atau demam karena faktor inilah yang bisa
menyentuh level menghawatirkan, di atas 39 derajat Celcius, bahkan bisa di atas
40 derajat Celcius. "Nah, di sini umumnya jika si anak tidak kuat atau
mempunyai riwayat kejang, dia akan kejang-kejang." Karena itu, lanjut
Zakiudin, jika panasnya tinggi perlu diberikan obat penurun panas.

* Akibat dehidrasi atau kurang cairan

Anak/bayi yang mengalami diare, kurang minum, hingga kekurangan cairan
tubuh bisa mengalami demam juga. "Cirinya, suhu tubuhnya paling tinggi
380 C." Ciri lainya: mencret-mencret, sering BAB, loyo, lemah, letih
lesu, dan tak bergairah.

Jika dehidrasinya dibarengi komplikasi lain, semisal ada serangan
virus, jelas suhu tubuhnya akan semakin tinggi. Bisa saja menyentuh level di
atas 400 C.

MENANGANI KEJANG
Jika anak punya riwayat kejang, pesan Zakiudin, jangan tunggu hinga
tiga hari. Lekas detik itu juga bawa ke dokter. Kecuali bila kita
mempunyai obat penurun panas dari dokter yang sudah ada obat antikejang, "Orang
tua bisa sedikit lega karena boleh saja membawa anak ke dokter beberapa
saat kemudian setelah minum obat tersebut."

Penanganan pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah:

1. Buka seluruh pakaiannya untuk memudahkan sirkulasi panas tubuh
anak/bayi.

2. Hati-hati, cegah jangan sampai lidahnya tergigit. Caranya, ganjal
gigi anak/bayi dengan dengan benda yang tak membahayakan.

3. Berikan obat antikejang/penurun panas lewat anus.

Gazali Solahuddin. Foto Iman/nakita
(NAKITA)