Friday, February 9, 2007

Cara Tradisional Redam Batuk

TERAPI ALAM
Cara Tradisional Redam Batuk
Dari Getir Kencur hingga Manis Saga

JAKARTA ? Di Indonesia, obat batuk yang dijual di apotek ?baik yang dapat
diperoleh bebas atau mesti dengan resep dokter? tampaknya bukan
satu-satunya solusi pereda batuk. Sebagian masyarakat mengandalkan
pengobatan tradisional untuk meredam batuk mereka. Beberapa orang meyakini
bahwa kecap dan jeruk nipis bisa menjadi obat. Sementara yang lain lebih
mempercayai jeruk nipis bakar yang di-cocolin ke garam. Namun ada juga
yang meyakini pengobatan batuk dengan mengunyah kencur.
Jeruk nipis plus kecap tampaknya sudah jadi trade mark pereda batuk secara
tradisional. Meski demikian, sering kali batuk tak juga hilang.
Penyebabnya antara lain karena jenis batuk yang bermacam-macam. Tidak
mungkin semuanya dapat disembuhkan dengan jeruk nipis dan kecap.
Batuk sebenarnya merupakan refleks fisiologis yang fungsinya mengeluarkan
atau membersihkan saluran pernapasan dari benda-benda asing. Batuk
disebabkan gangguan cuaca seperti udara dingin atau perubahan suhu udara,
dapat pula karena asap atau debu, dahak atau karena radang saluran
pernapasan serta alergi. Batuk juga merupakan salah satu gejala timbulnya
penyakit asma, flu dan TBC.
Dengan begitu banyaknya penyebab batuk, alternatif tumbuhan yang digunakan
sebagai ikhtiar pengobatan juga beraneka ragam. Berikut adalah
tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai terapi batuk secara
tradisional:
1. Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur dikunyah, dihisap-hisap airnya atau setelah lumat ditelan semuanya
jika suka. (catatan : untuk mengurangi rasa getir pada kencur, bisa
ditambahkan garam)
2. Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)
Daging buah asam Jawa diseduh dengan air panas, tambahkan sedikit gula
merah, diminum pagi dan sore setelah larutan dingin.
3. Wortel (Daucus carota)
Wortel diparut dan diambil sarinya lalu diminum 2 kali sehari.
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Buah mengkudu yang dilumatkan diberi dua gelas air panas, disaring dan
dibubuhi air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari.
5. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe dibakar dan dimemarkan, direbus bersama-sama adas, kayu manis,
cengkeh, dan gula aren, saring. Ramuan lainnya adalah dengan membakar 15
gram jahe selama 15 menit kemudian dimemarkan. Seduh dengan 1 gelas air
panas dan tambahkan 1 sendok makan madu.
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Air perasan jeruk nipis ditambah madu secukupnya. Selain itu seperti
dijelaskan di atas, ramuan jeruk nipis-kecap atau jeruk nipis-garam dapat
membantu meredakan batuk.
7. Lidah buaya (Aloe vera)
Empulur lidah buaya dipotong kecil-kecil dicampur dengan madu, diminum 3
kali sehari sebanyak 1 sendok teh.
8. Sembung (Blumea balsamifera)
Daun sembung dan daun jinten diiris-iris, direbus bersama cengkeh,
kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga 2 ? gelas.

9. Sirih (Piper betle)
Lima lembar daun sirih bersama cengkeh, kapulaga, kemukus, dan kayu manis
direbus.
10. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Segenggam bunga belimbing ditambah gula batu direbus dengan segelas air
hingga tinggal ? gelas, diminum pagi dan sore. Atau dapat pula dengan
ramuan larutan belimbing wuluh dengan merebus 1 gelas air bersama 11 gram
buah belimbing, dan 5 gram gula jawa. Setelah 15 menit, larutan bisa
diangkat dan disaring. Larutan ini bisa untuk konsumsi 1 hari, dua kali
minum.
11. Meniran (Phyllanthus niruri)
Tiga sampai tujuh pohon tumbuhan lengkap ditumbuk halus, kemudian rebus
dengan tiga sendok makan air. Air rebusannya dicampur madu 1 sendok makan,
diminum sekaligus.
12. Singawalang (Petiveria alliacea)
Lima lembar daun singawalang ditumbuk halus sampai seperti bubuk lalu
diseduh dengan setengah gelas air panas, bubuhi garam dan gula merah
secukupnya. Aduk sampai bahan-bahan itu larut, lalu disaring, setelah
masih hangat diminum, sehari cukup minum dua kali saja.
13. Saga (Abrus precatorius)
Daun saga manis bersama-sama kayu manis, cengkeh, adas, pulasari, dan
bawang merah serta gula batu, direbus.(nat)

No comments: