Friday, February 9, 2007

MSG, Racun yang sedaapp !!

MERDEKAKAN DIRI & ANAK CUCU DARI RACUN MSG

Ratusan penelitian para ahli di mancanegara menunjukkan, vetsin alias
MSG sebagai "penyedap makanan" -- bukan soal halal atau haram, yang
jelas merusak otak anak-anak. Sedangkan untuk orang dewasa akibatnya
bisa memicu degeneratif syaraf otak, dengan munculnya parkinson,
huntington, ALS dan alzheimer alias pikun. Pejabat pemerintah maupun
media massa memilih bungkam, semata-mata demi uang !

BANGSA Indian punya sebuah petuah terkenal. Bunyinya, begini: "Bumi
tempat kita hidup hari ini bukanlah warisan nenek moyang kita. Tapi
merupakan pinjaman dari anak cucu kita." Nasehat turun-temurun itu
mengingatkan agar manusia tidak berlaku zalim terhadap alam lingkungan
serta bumi seisinya.

Manusia bertindak zalim bukan hanya terhadap alam lingkungan - dan
sejarah membuktikan akibatnya sungguh tidak terpermanai. Perilaku zalim
di antara sesama manusia, pun sudah menjadi pengetahuan umum membawa
beragam kesengsaraan. Dan lebih tragis lagi adalah ketika kezaliman
justru dilakukan terhadap diri sendiri.

Contoh menzalimi diri sendiri, misalnya, kegemaran merokok. Ini mungkin
masih dianggap kecil dibandingkan dengan kecanduan narkotika. Nah, jika
narkotika sudah luas terbukti berakibat fatal, maka ada lagi kecanduan
setara terhadap bahan kimia lain yang tak kalah gawatnya untuk kehidupan
anak manusia. Bahan kimia dimaksud adalah Monosodium Glutamate (MSG)
alias bumbu penyedap makanan.

Di Indonesia, mulanya dikenal sebagai vetsin. Atau lazim pula dilafalkan
jadi micin. Merek dagang yang ditawarkan beragam -- tanpa perlu disebut
lagi, semua penyedap makanan itu tulen berupa bumbu kimia.

MSG MERUSAK SYARAF OTAK

Ratusan penelitian para ahli di mancanegara menunjukkan, MSG sebagai
"penyedap makanan" berakibat merusak otak anak-anak. Dalam masa
pertumbuhan, efeknya buruk terhadap sistem syaraf anak. Mereka mengalami
kesulitan secara emosional -- dan lemah untuk belajar. Bukti ilmiah pula
menunjukkan bahan kimia ini secara permanen merusak bagian otak paling
kritis yang mengendalikan hormon. Sehingga kelak manusia menghadapi
gangguan kelenjar endokrin. Begitu pula akibat yang ditimbulkan pemanis
buatan dalam minuman ringan untuk diet, bisa memicu tumor otak -- yang
jumlahnya meningkat dramatis semenjak pemanis buatan ini dilansir secara
luas.

Setelah mengetahui bahaya meminum produk semacam ini, apakah anda masih
melahapnya, atau membiarkan anak-anak juga meminumnya? Bukti
menunjukkan, satu dari bumbu pemanis ini bahan kimianya bernama
aspartate, dapat merusak jaringan otak -- sama seperti efek buruk MSG.

Sedangkan buat orang dewasa, sudah diperagakan bukti yang melimpah bahwa
semua jenis bahan kimia - namanya: excitotoxin, dapat berakibat buruk.

Atau

bahkan memicu aneka epidemi dewasa ini seputar degeneratif syaraf otak,
seperti penyakit parkinson, huntington, ALS dan alzheimer alias pikun
gawat.

Mungkin belum luas disadari bahwa excitotoxin sebagai penyedap makanan
secara khusus berisiko bagi pengidap diabetes. Atau pernah kena stroke,
cedera otak, tumor otak, serangan mendadak atau pengidap darah tinggi,
radang selaput otak (meningitis) , atau radang otak akibat virus.

Penelitian pula menunjukkan cedera otak adalah akibat dari semua produk
tadi. Dan pada anak-anak, tak dapat dipulihkan, hanya lantaran
mengkonsumsi satu dari produk yang mengandung kimia penyedap tersebut.

Catatan: beberapa sumber penelitian dapat dibaca di bagian akhir tulisan
ini.

MERACUNI DIRI & ANAK CUCU

Silakan satu kali melongok ke dapur, buka rak makanan dan lemari es.

MSG ada di semua makanan! Di dalam sup Campbell, Hostess Doritos,
keripik kentang Lays, Top Ramen, Betty Crocker Hamburger Helper, saus
kalengan Heinz, Swanson frozen prepared meals, saus salada Kraft,
terutama yang ditulisi 'sehat rendah lemak'. Produk yang dikatakan tak
ada MSG, sebenarnya mengandung bahan kimia yang disebut Hydrolyzed
Vegetable Protein - ini cuma nama lain untuk Monosodium Glutamate.
Sungguh kita jadi terbelalak melihat begitu banyak makanan yang
diberikan kepada anak-anak tiap hari, semua berisi racun.

Produsen menyembunyikan MSG de-ngan banyak nama berbeda untuk membodohi
konsumen.

Ketika bersama keluarga kita ramai-ramai makan di luar, kita pun
bertanya di restoran apakah menunya mengandung MSG? Para pelayan -
bahkan sang manajer, bersumpah tidak menggunakan MSG.

Tapi coba tanyakan daftar bumbunya. Mereka enggan memperagakan, maka
yakinlah bahwa MSG dan Hydrolyzed Vegetable Protein ada di mana-mana.

Burger King, McDonalds, Wendy's, Taco Bell, di semua restoran, bahkan
yang tersedia di meja, seperti TGIF, Chilis', Applebees dan Denny's,
tulen menggunakan MSG secara melimpah.

Kentucky Fried Chicken tampaknya merupakan pelanggar paling buruk: MSG
ada di tiap hidangan ayam, kuah salada dan saus. Tak heran jika orang
lahap menyantap pelapis kulit ayam, rahasianya ya bumbunya pakai MSG!

Lalu, mengapa MSG begitu banyak ada dalam makanan yang kita santap?

Apakah

dia merupakan vitamin? Sama sekali tidak! Menurut John Ebr dalam bukunya
The Slow Poisoning of America, MSG ditambahkan dalam makanan agar ada
efek kecanduan di tubuh manusia.

Menurut situs propaganda di internet, yang disponsori kelompok lobi
pabrik makanan pendukung MSG di alasan bumbu penyedap dalam makanan
adalah untuk membuat orang makan lagi. Kelompok lobi - Asosiasi
Glutamate - mengatakan, makan lagi dan lagi bermanfaat untuk orang
lanjut umur.

MSG DISEMBUNYIKAN

Industri makanan menyembunyikan dan menyelubungi unsur kimia tambahan -
excitotoxin (MSG dan aspartate), hingga tak mudah dikenali. Tak masuk
akal?

Anda mau sewot? Faktanya adalah banyak makanan diberi label "No MSG".

Kenyataan di dalamnya mengandung bukan hanya MSG, tapi juga dijejali
dengan excitotoxin lain yang setara potensi serta bahayanya.

Seluruh keterangan di atas adalah sungguh-sungguh. Dan semua bahan yang
dikenal meracuni otak ini, diaduk ribuan ton dalam makanan dan minuman
guna mendongkrak penjualan. Bumbu kimia itu tak punya tujuan lain
kecuali sekadar penyedap dan pemanis aneka produk konsumsi.

Seperti diungkapkan tadi, pabrik dan industri makanan selalu
menyelubungi penambahan MSG dalam produknya. Berikut ini adalah daftar
nama umum untuk MSG terselubung. Ingat juga excitotoxin yang amat kuat,
aspartate dan L-cystine, yang sering ditambahkan dalam makanan, menurut
ketentuan FDA harus disebutkan, tapi tidak dicantumkan dalam label sama
sekali.

Penyedap yang Selalu Berisi MSG

* Monosodium Glutamate (MSG).

* Protein Sayuran Hydrolyzed.

* Protein Hydrolyzed.

* Protein Tanaman Hydrolyzed.

* Sari Protein Tanaman.

* Sodium Caseinate

* Calcium Caseinate

* Sari Ragi.

* Protein Jaringan (termasuk TVP).

* Ragi Autolyzed.

* Tepung Gandum Hydrolyzed.

* Minyak Jagung.

Penyedap yang Sering Berisi MSG

* Sari Gandum.

* Malt Flavoring.

* Bouillon.

* Broth.

* Stock.

* Flavoring.

* Natural Flavors/Flavoring.

* Natural Beef Or Chicken Flavoring.

* Seasoning.

* Spices.

Penyedap yang Mungkin Berisi

MSG atau Excitotoxin

* Carrageenan.

* Enzymes.

* Soy Protein Concentrate.

* Soy Protein Isolate.

* Whey Protein Concentrate.

Minuman Diet, Awas!

Minuman ringan untuk diet, permen karet bebas gula, Kool Aid bebas gula,
Crystal Light, obat anak-anak, serta ribuan pro-duk lain yang mengklaim
'rendah kalori', 'diet', atau 'bebas gula'.

PEJABAT & MEDIA MASSA BUNGKAM, DEMI UANG !

Dr. Blaylock mengungkapan sebuah pertemuan dengan seorang eksekutif
senior urusan industri bumbu penyedap. Si pejabat terus-terang bilang
bahwa tak jadi soal adanya excitotoxin dalam makanan, dan tak peduli mau
tukar nama kapan pun.Begitu pula yang dialami John Erb. Beberapa bulan
lampau, ia membawa buku dan keprihatinannya kepada seorang pejabat
tinggi kesehatan di Kanada.

Sembari duduk di kantor yang nyaman, sang pejabat bilang: "Tentu saja
saya tahu betapa buruknya MSG. Saya tidak pernah menyentuhnya! "

Namun si petinggi pemerintah urusan ke sehatan ini menolak untuk memberi
tahu masyarakat tentang hal yang diketahuinya itu. Bahkan Presiden
George W.

Bush dan para pendukungnya tengah mendorong se-buah Rancangan
Undang-Undang di Kongres Amerika.

Namanya: Personal Responsibility in Food Consumption Act, juga dikenal
sebagai Cheeseburger Bill. Undang-Undang besar ini melarang semua orang
menggugat pabrik makanan, penjual dan para penyalurnya.

Sampai presiden pun "kepincuk" membela industri bumbu penyedap makanan,
ingat, juga pernah kejadian di Indonesia. Yakni ketika ada satu merek
bumbu masak diramaikan mengandung tulang babi, sekitar tahun 1999.

Lalu timbul soal halal atau haram. Pada-hal inti persoalannya jauh lebih

gawat: mudaratnya sangat keterlaluan. Namun bagian ini diabaikan,
pasalnya tak lain hanyalah hitungan kalkulator: ya ada pajak untuk kocek
pemerintah.

Sikap mendewakan uang juga dianut kalangan media massa. Mereka tidak
bakal buka cerita tentang bahaya MSG buat manusia. Mereka takut tuntutan
hukum dari pemasang iklan. Dalam pikiran mereka, membuka urusan dengan
industri makanan cepat-saji bakal merusak keuntungan bisnis.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pengusaha makanan dan restoran telah membuat kita kecanduan pada
dagangan mereka selama bertahun-tahun, dan kini kita membayar harga yang
tidak murah sebagai akibatnya.

Di Amerika, para orang tua berharap anak-anak tidak mengutuk mereka
lantaran menjadi gembrot akibat bumbu penyedap. Selebihnya, apa yang
bisa kita lakukan? Apakah kita mampu menghentikan pera-cunan terhadap
anak-anak kita, sementara petinggi seperti Bush memastikan perlin-dungan
finansial untuk industri yang jelas-jelas meracuni kita.

E-mail ini dikirim kepada sebanyak-ba- nyaknya orang sebagai upaya
menunjukkan kebenaran, karena perusahaan yang dimiliki kaum politisi dan
media massa, tidak akan menyingkapkannya pada anda.

Cara terbaik bagi kita adalah dengan mulai menolong diri sendiri, dan
menyelamatkan anak-anak dari kimia-penyebab wabah kerusakan otak.

KEMBALI PAKAI BUMBU ALAMIAH, STOP MSG!

Silakan mampir di situs National Library of Medicine,
http://www.pubmed. com <http://www.pubmed. com/> .

Ketik kata "MSG Obese", maka dapat disimak sebagian paparan dari 115
studi medis tentang mudaratnya menyantap makanan pakai bumbu kimia ini.
Kita tidak ingin menjadi tikus-tikus dalam suatu eksperimen raksasa.

Dan kita tidak setuju makanan yang membuat kita menjadi bangsa gembrot,
letargik alias mengantuk lantaran kekenyangan, bagaikan biri-biri yang
cuma menunggu untuk disembelih.. ....

Akan halnya di Indonesia, boleh jadi efek kimia bumbu penyedap itu tidak
serta-merta membuat orang jadi gembrot. Tapi minimal dapat sifat orang
gembrot, yakni indolent alias lamban -- dan lebih cilaka:

dambin bin lamban dalam berpikir.

Bahkan ketika aneka kepentingan asing kian mencengkeram di bumi bernama
Republik Indonesia ini, belum kunjung disadari bahaya yang mengancam
kedaulatan bangsa sudah di pelupuk mata.

Tadi sudah disebut, para orang tua di Amerika cemas bakal dikutuk
anak-anak mereka akibat keracunan MSG, lalu apa gerangan pikiran para
orang tua di Indonesia? Apakah masih tenang melahap kimia-penyedap ini,
dan hanyut berjamaah keracunan MSG dengan anak cucu?

Tentu bukan demikian pilihan kita. Oleh sebab itu, mari sebarkan e-mail
ini ke semua orang. Harapan kita adalah warkah ini melingkari bola dunia
untuk membangun kesadaran: stop konsumsi makanan dengan bumbu penyedap
kimia.

Kembalilah menggunakan bumbu alamiah, seperti kunyit, lengkuas, jahe,
serai, bawang, daun salam, cabe, tomat, serta aneka tanaman rempah serta
bumbu dapur yang turun-temurun terbukti sehat.

Marilah kita merdekakan diri dari belenggu "kimia penyedap" -- yang
nyata-nyata cuma urusan seujung lidah. Tapi akibatnya fatal untuk
seluruh kehidupan kita serta anak cucu.Ingat, petuah Bangsa Indian yang
tetap modern tadi. Janganlah menghancurkan masa depan anak cucu,
lantaran orang tua teledor menjejalinya dengan makanan yang dibumbui
penyedap kimia. Amit-amit!

* * *

No comments: