Wednesday, April 4, 2007

Bayi Meniru Emosi Orangtuanya

Kelihatannya kegiatan bayi hanya sebatas menangis, makan dan tidur, tapi jangan salah, sesungguhnya kemampuan sebenarnya lebih dari itu. Sejak lahir, mereka sudah bisa mengenali berbagai tanda emosi dengan cara memperhatikan interaksi dan perkataan orangtuanya.

"Sebaiknya orangtua berhati-hati dalam memperlihatkan emosi ketika berkomunikasi dengan anggota keluarga lain saat ada balita di sekitar," kata Dr.Betty Repacholi dari Universitas Washington, Seattle, AS.

Bayi berusia 0-3 bulan sudah bisa mengenali ekspresi sedih atau sedih. Ia bahkan juga bisa merespon perasaan tersebut. Jika orangtuanya terlihat marah atau panik, jangan kaget kalau tiba-tiba si kecil menangis. Karenanya, sebaiknya hindari bertengkar atau marah-marah di hadapan bayi, meski sebenarnya sasaran kemarahan Anda bukan si kecil.

Di usia 3-9 bulan, bayi sudah bisa menirukan ekspresi senang, sedih, takut atau lucu. Pada usia 9 bulan, kemampuan emosi bayi mulai berkembang. Meski si kecil belum bisa memahami apa itu senang, marah atau sedih, tetapi orangtua tetap perlu berhati-hati agar tidak sering menunjukkan emosi negatif di depan bayi.

Jika seorang ibu memiliki sifat suka marah-marah, bukan tidak mungkin si kecil akan memiliki karakter yang sama saat dewasa nanti. Kendati tidak disarankan untuk sering menunjukkan emosi negatif, tidak ada salahnya jika Anda sesekali menunjukkan wajah kesal agar si kecil bisa mengetahui variasi ekspresi normal dari manusia. Tetapi akan lebih baik jika Anda banyak menebarkan senyum dan tawa agar ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang periang.

Dalam riset yang dilakukan Dr.Repacholi dan timnya, diketahui bayi berusia satu tahun sudah mulai menjadikan orangtuanya sebagai panutan. Ia bisa mengenali apakah sesuatu itu boleh dilakukan dengan cara mengenali ekspresi muka atau intonasi suara orangtuanya.

Di usia satu tahun, ia tahu apakah suatu benda berbahaya hanya dengan melihat ekspresi khawatir orangtuanya. Karenanya Anda tidak perlu mengobral teriakan atau jeritan jika si kecil hendak melakukan suatu hal berbahaya, cukup katakan jangan dan bimbing si kecil menjauhi hal tersebut.

Sumber: kompas

No comments: