Friday, February 9, 2007

Cara Tradisional Redam Batuk

TERAPI ALAM
Cara Tradisional Redam Batuk
Dari Getir Kencur hingga Manis Saga

JAKARTA ? Di Indonesia, obat batuk yang dijual di apotek ?baik yang dapat
diperoleh bebas atau mesti dengan resep dokter? tampaknya bukan
satu-satunya solusi pereda batuk. Sebagian masyarakat mengandalkan
pengobatan tradisional untuk meredam batuk mereka. Beberapa orang meyakini
bahwa kecap dan jeruk nipis bisa menjadi obat. Sementara yang lain lebih
mempercayai jeruk nipis bakar yang di-cocolin ke garam. Namun ada juga
yang meyakini pengobatan batuk dengan mengunyah kencur.
Jeruk nipis plus kecap tampaknya sudah jadi trade mark pereda batuk secara
tradisional. Meski demikian, sering kali batuk tak juga hilang.
Penyebabnya antara lain karena jenis batuk yang bermacam-macam. Tidak
mungkin semuanya dapat disembuhkan dengan jeruk nipis dan kecap.
Batuk sebenarnya merupakan refleks fisiologis yang fungsinya mengeluarkan
atau membersihkan saluran pernapasan dari benda-benda asing. Batuk
disebabkan gangguan cuaca seperti udara dingin atau perubahan suhu udara,
dapat pula karena asap atau debu, dahak atau karena radang saluran
pernapasan serta alergi. Batuk juga merupakan salah satu gejala timbulnya
penyakit asma, flu dan TBC.
Dengan begitu banyaknya penyebab batuk, alternatif tumbuhan yang digunakan
sebagai ikhtiar pengobatan juga beraneka ragam. Berikut adalah
tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai terapi batuk secara
tradisional:
1. Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur dikunyah, dihisap-hisap airnya atau setelah lumat ditelan semuanya
jika suka. (catatan : untuk mengurangi rasa getir pada kencur, bisa
ditambahkan garam)
2. Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)
Daging buah asam Jawa diseduh dengan air panas, tambahkan sedikit gula
merah, diminum pagi dan sore setelah larutan dingin.
3. Wortel (Daucus carota)
Wortel diparut dan diambil sarinya lalu diminum 2 kali sehari.
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Buah mengkudu yang dilumatkan diberi dua gelas air panas, disaring dan
dibubuhi air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari.
5. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe dibakar dan dimemarkan, direbus bersama-sama adas, kayu manis,
cengkeh, dan gula aren, saring. Ramuan lainnya adalah dengan membakar 15
gram jahe selama 15 menit kemudian dimemarkan. Seduh dengan 1 gelas air
panas dan tambahkan 1 sendok makan madu.
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Air perasan jeruk nipis ditambah madu secukupnya. Selain itu seperti
dijelaskan di atas, ramuan jeruk nipis-kecap atau jeruk nipis-garam dapat
membantu meredakan batuk.
7. Lidah buaya (Aloe vera)
Empulur lidah buaya dipotong kecil-kecil dicampur dengan madu, diminum 3
kali sehari sebanyak 1 sendok teh.
8. Sembung (Blumea balsamifera)
Daun sembung dan daun jinten diiris-iris, direbus bersama cengkeh,
kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga 2 ? gelas.

9. Sirih (Piper betle)
Lima lembar daun sirih bersama cengkeh, kapulaga, kemukus, dan kayu manis
direbus.
10. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Segenggam bunga belimbing ditambah gula batu direbus dengan segelas air
hingga tinggal ? gelas, diminum pagi dan sore. Atau dapat pula dengan
ramuan larutan belimbing wuluh dengan merebus 1 gelas air bersama 11 gram
buah belimbing, dan 5 gram gula jawa. Setelah 15 menit, larutan bisa
diangkat dan disaring. Larutan ini bisa untuk konsumsi 1 hari, dua kali
minum.
11. Meniran (Phyllanthus niruri)
Tiga sampai tujuh pohon tumbuhan lengkap ditumbuk halus, kemudian rebus
dengan tiga sendok makan air. Air rebusannya dicampur madu 1 sendok makan,
diminum sekaligus.
12. Singawalang (Petiveria alliacea)
Lima lembar daun singawalang ditumbuk halus sampai seperti bubuk lalu
diseduh dengan setengah gelas air panas, bubuhi garam dan gula merah
secukupnya. Aduk sampai bahan-bahan itu larut, lalu disaring, setelah
masih hangat diminum, sehari cukup minum dua kali saja.
13. Saga (Abrus precatorius)
Daun saga manis bersama-sama kayu manis, cengkeh, adas, pulasari, dan
bawang merah serta gula batu, direbus.(nat)

Cara Tradisional Redam Batuk

TERAPI ALAM
Cara Tradisional Redam Batuk
Dari Getir Kencur hingga Manis Saga

JAKARTA ? Di Indonesia, obat batuk yang dijual di apotek ?baik yang dapat
diperoleh bebas atau mesti dengan resep dokter? tampaknya bukan
satu-satunya solusi pereda batuk. Sebagian masyarakat mengandalkan
pengobatan tradisional untuk meredam batuk mereka. Beberapa orang meyakini
bahwa kecap dan jeruk nipis bisa menjadi obat. Sementara yang lain lebih
mempercayai jeruk nipis bakar yang di-cocolin ke garam. Namun ada juga
yang meyakini pengobatan batuk dengan mengunyah kencur.
Jeruk nipis plus kecap tampaknya sudah jadi trade mark pereda batuk secara
tradisional. Meski demikian, sering kali batuk tak juga hilang.
Penyebabnya antara lain karena jenis batuk yang bermacam-macam. Tidak
mungkin semuanya dapat disembuhkan dengan jeruk nipis dan kecap.
Batuk sebenarnya merupakan refleks fisiologis yang fungsinya mengeluarkan
atau membersihkan saluran pernapasan dari benda-benda asing. Batuk
disebabkan gangguan cuaca seperti udara dingin atau perubahan suhu udara,
dapat pula karena asap atau debu, dahak atau karena radang saluran
pernapasan serta alergi. Batuk juga merupakan salah satu gejala timbulnya
penyakit asma, flu dan TBC.
Dengan begitu banyaknya penyebab batuk, alternatif tumbuhan yang digunakan
sebagai ikhtiar pengobatan juga beraneka ragam. Berikut adalah
tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai terapi batuk secara
tradisional:
1. Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur dikunyah, dihisap-hisap airnya atau setelah lumat ditelan semuanya
jika suka. (catatan : untuk mengurangi rasa getir pada kencur, bisa
ditambahkan garam)
2. Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)
Daging buah asam Jawa diseduh dengan air panas, tambahkan sedikit gula
merah, diminum pagi dan sore setelah larutan dingin.
3. Wortel (Daucus carota)
Wortel diparut dan diambil sarinya lalu diminum 2 kali sehari.
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Buah mengkudu yang dilumatkan diberi dua gelas air panas, disaring dan
dibubuhi air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari.
5. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe dibakar dan dimemarkan, direbus bersama-sama adas, kayu manis,
cengkeh, dan gula aren, saring. Ramuan lainnya adalah dengan membakar 15
gram jahe selama 15 menit kemudian dimemarkan. Seduh dengan 1 gelas air
panas dan tambahkan 1 sendok makan madu.
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Air perasan jeruk nipis ditambah madu secukupnya. Selain itu seperti
dijelaskan di atas, ramuan jeruk nipis-kecap atau jeruk nipis-garam dapat
membantu meredakan batuk.
7. Lidah buaya (Aloe vera)
Empulur lidah buaya dipotong kecil-kecil dicampur dengan madu, diminum 3
kali sehari sebanyak 1 sendok teh.
8. Sembung (Blumea balsamifera)
Daun sembung dan daun jinten diiris-iris, direbus bersama cengkeh,
kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga 2 ? gelas.

9. Sirih (Piper betle)
Lima lembar daun sirih bersama cengkeh, kapulaga, kemukus, dan kayu manis
direbus.
10. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Segenggam bunga belimbing ditambah gula batu direbus dengan segelas air
hingga tinggal ? gelas, diminum pagi dan sore. Atau dapat pula dengan
ramuan larutan belimbing wuluh dengan merebus 1 gelas air bersama 11 gram
buah belimbing, dan 5 gram gula jawa. Setelah 15 menit, larutan bisa
diangkat dan disaring. Larutan ini bisa untuk konsumsi 1 hari, dua kali
minum.
11. Meniran (Phyllanthus niruri)
Tiga sampai tujuh pohon tumbuhan lengkap ditumbuk halus, kemudian rebus
dengan tiga sendok makan air. Air rebusannya dicampur madu 1 sendok makan,
diminum sekaligus.
12. Singawalang (Petiveria alliacea)
Lima lembar daun singawalang ditumbuk halus sampai seperti bubuk lalu
diseduh dengan setengah gelas air panas, bubuhi garam dan gula merah
secukupnya. Aduk sampai bahan-bahan itu larut, lalu disaring, setelah
masih hangat diminum, sehari cukup minum dua kali saja.
13. Saga (Abrus precatorius)
Daun saga manis bersama-sama kayu manis, cengkeh, adas, pulasari, dan
bawang merah serta gula batu, direbus.(nat)

MSG, Racun yang sedaapp !!

MERDEKAKAN DIRI & ANAK CUCU DARI RACUN MSG

Ratusan penelitian para ahli di mancanegara menunjukkan, vetsin alias
MSG sebagai "penyedap makanan" -- bukan soal halal atau haram, yang
jelas merusak otak anak-anak. Sedangkan untuk orang dewasa akibatnya
bisa memicu degeneratif syaraf otak, dengan munculnya parkinson,
huntington, ALS dan alzheimer alias pikun. Pejabat pemerintah maupun
media massa memilih bungkam, semata-mata demi uang !

BANGSA Indian punya sebuah petuah terkenal. Bunyinya, begini: "Bumi
tempat kita hidup hari ini bukanlah warisan nenek moyang kita. Tapi
merupakan pinjaman dari anak cucu kita." Nasehat turun-temurun itu
mengingatkan agar manusia tidak berlaku zalim terhadap alam lingkungan
serta bumi seisinya.

Manusia bertindak zalim bukan hanya terhadap alam lingkungan - dan
sejarah membuktikan akibatnya sungguh tidak terpermanai. Perilaku zalim
di antara sesama manusia, pun sudah menjadi pengetahuan umum membawa
beragam kesengsaraan. Dan lebih tragis lagi adalah ketika kezaliman
justru dilakukan terhadap diri sendiri.

Contoh menzalimi diri sendiri, misalnya, kegemaran merokok. Ini mungkin
masih dianggap kecil dibandingkan dengan kecanduan narkotika. Nah, jika
narkotika sudah luas terbukti berakibat fatal, maka ada lagi kecanduan
setara terhadap bahan kimia lain yang tak kalah gawatnya untuk kehidupan
anak manusia. Bahan kimia dimaksud adalah Monosodium Glutamate (MSG)
alias bumbu penyedap makanan.

Di Indonesia, mulanya dikenal sebagai vetsin. Atau lazim pula dilafalkan
jadi micin. Merek dagang yang ditawarkan beragam -- tanpa perlu disebut
lagi, semua penyedap makanan itu tulen berupa bumbu kimia.

MSG MERUSAK SYARAF OTAK

Ratusan penelitian para ahli di mancanegara menunjukkan, MSG sebagai
"penyedap makanan" berakibat merusak otak anak-anak. Dalam masa
pertumbuhan, efeknya buruk terhadap sistem syaraf anak. Mereka mengalami
kesulitan secara emosional -- dan lemah untuk belajar. Bukti ilmiah pula
menunjukkan bahan kimia ini secara permanen merusak bagian otak paling
kritis yang mengendalikan hormon. Sehingga kelak manusia menghadapi
gangguan kelenjar endokrin. Begitu pula akibat yang ditimbulkan pemanis
buatan dalam minuman ringan untuk diet, bisa memicu tumor otak -- yang
jumlahnya meningkat dramatis semenjak pemanis buatan ini dilansir secara
luas.

Setelah mengetahui bahaya meminum produk semacam ini, apakah anda masih
melahapnya, atau membiarkan anak-anak juga meminumnya? Bukti
menunjukkan, satu dari bumbu pemanis ini bahan kimianya bernama
aspartate, dapat merusak jaringan otak -- sama seperti efek buruk MSG.

Sedangkan buat orang dewasa, sudah diperagakan bukti yang melimpah bahwa
semua jenis bahan kimia - namanya: excitotoxin, dapat berakibat buruk.

Atau

bahkan memicu aneka epidemi dewasa ini seputar degeneratif syaraf otak,
seperti penyakit parkinson, huntington, ALS dan alzheimer alias pikun
gawat.

Mungkin belum luas disadari bahwa excitotoxin sebagai penyedap makanan
secara khusus berisiko bagi pengidap diabetes. Atau pernah kena stroke,
cedera otak, tumor otak, serangan mendadak atau pengidap darah tinggi,
radang selaput otak (meningitis) , atau radang otak akibat virus.

Penelitian pula menunjukkan cedera otak adalah akibat dari semua produk
tadi. Dan pada anak-anak, tak dapat dipulihkan, hanya lantaran
mengkonsumsi satu dari produk yang mengandung kimia penyedap tersebut.

Catatan: beberapa sumber penelitian dapat dibaca di bagian akhir tulisan
ini.

MERACUNI DIRI & ANAK CUCU

Silakan satu kali melongok ke dapur, buka rak makanan dan lemari es.

MSG ada di semua makanan! Di dalam sup Campbell, Hostess Doritos,
keripik kentang Lays, Top Ramen, Betty Crocker Hamburger Helper, saus
kalengan Heinz, Swanson frozen prepared meals, saus salada Kraft,
terutama yang ditulisi 'sehat rendah lemak'. Produk yang dikatakan tak
ada MSG, sebenarnya mengandung bahan kimia yang disebut Hydrolyzed
Vegetable Protein - ini cuma nama lain untuk Monosodium Glutamate.
Sungguh kita jadi terbelalak melihat begitu banyak makanan yang
diberikan kepada anak-anak tiap hari, semua berisi racun.

Produsen menyembunyikan MSG de-ngan banyak nama berbeda untuk membodohi
konsumen.

Ketika bersama keluarga kita ramai-ramai makan di luar, kita pun
bertanya di restoran apakah menunya mengandung MSG? Para pelayan -
bahkan sang manajer, bersumpah tidak menggunakan MSG.

Tapi coba tanyakan daftar bumbunya. Mereka enggan memperagakan, maka
yakinlah bahwa MSG dan Hydrolyzed Vegetable Protein ada di mana-mana.

Burger King, McDonalds, Wendy's, Taco Bell, di semua restoran, bahkan
yang tersedia di meja, seperti TGIF, Chilis', Applebees dan Denny's,
tulen menggunakan MSG secara melimpah.

Kentucky Fried Chicken tampaknya merupakan pelanggar paling buruk: MSG
ada di tiap hidangan ayam, kuah salada dan saus. Tak heran jika orang
lahap menyantap pelapis kulit ayam, rahasianya ya bumbunya pakai MSG!

Lalu, mengapa MSG begitu banyak ada dalam makanan yang kita santap?

Apakah

dia merupakan vitamin? Sama sekali tidak! Menurut John Ebr dalam bukunya
The Slow Poisoning of America, MSG ditambahkan dalam makanan agar ada
efek kecanduan di tubuh manusia.

Menurut situs propaganda di internet, yang disponsori kelompok lobi
pabrik makanan pendukung MSG di alasan bumbu penyedap dalam makanan
adalah untuk membuat orang makan lagi. Kelompok lobi - Asosiasi
Glutamate - mengatakan, makan lagi dan lagi bermanfaat untuk orang
lanjut umur.

MSG DISEMBUNYIKAN

Industri makanan menyembunyikan dan menyelubungi unsur kimia tambahan -
excitotoxin (MSG dan aspartate), hingga tak mudah dikenali. Tak masuk
akal?

Anda mau sewot? Faktanya adalah banyak makanan diberi label "No MSG".

Kenyataan di dalamnya mengandung bukan hanya MSG, tapi juga dijejali
dengan excitotoxin lain yang setara potensi serta bahayanya.

Seluruh keterangan di atas adalah sungguh-sungguh. Dan semua bahan yang
dikenal meracuni otak ini, diaduk ribuan ton dalam makanan dan minuman
guna mendongkrak penjualan. Bumbu kimia itu tak punya tujuan lain
kecuali sekadar penyedap dan pemanis aneka produk konsumsi.

Seperti diungkapkan tadi, pabrik dan industri makanan selalu
menyelubungi penambahan MSG dalam produknya. Berikut ini adalah daftar
nama umum untuk MSG terselubung. Ingat juga excitotoxin yang amat kuat,
aspartate dan L-cystine, yang sering ditambahkan dalam makanan, menurut
ketentuan FDA harus disebutkan, tapi tidak dicantumkan dalam label sama
sekali.

Penyedap yang Selalu Berisi MSG

* Monosodium Glutamate (MSG).

* Protein Sayuran Hydrolyzed.

* Protein Hydrolyzed.

* Protein Tanaman Hydrolyzed.

* Sari Protein Tanaman.

* Sodium Caseinate

* Calcium Caseinate

* Sari Ragi.

* Protein Jaringan (termasuk TVP).

* Ragi Autolyzed.

* Tepung Gandum Hydrolyzed.

* Minyak Jagung.

Penyedap yang Sering Berisi MSG

* Sari Gandum.

* Malt Flavoring.

* Bouillon.

* Broth.

* Stock.

* Flavoring.

* Natural Flavors/Flavoring.

* Natural Beef Or Chicken Flavoring.

* Seasoning.

* Spices.

Penyedap yang Mungkin Berisi

MSG atau Excitotoxin

* Carrageenan.

* Enzymes.

* Soy Protein Concentrate.

* Soy Protein Isolate.

* Whey Protein Concentrate.

Minuman Diet, Awas!

Minuman ringan untuk diet, permen karet bebas gula, Kool Aid bebas gula,
Crystal Light, obat anak-anak, serta ribuan pro-duk lain yang mengklaim
'rendah kalori', 'diet', atau 'bebas gula'.

PEJABAT & MEDIA MASSA BUNGKAM, DEMI UANG !

Dr. Blaylock mengungkapan sebuah pertemuan dengan seorang eksekutif
senior urusan industri bumbu penyedap. Si pejabat terus-terang bilang
bahwa tak jadi soal adanya excitotoxin dalam makanan, dan tak peduli mau
tukar nama kapan pun.Begitu pula yang dialami John Erb. Beberapa bulan
lampau, ia membawa buku dan keprihatinannya kepada seorang pejabat
tinggi kesehatan di Kanada.

Sembari duduk di kantor yang nyaman, sang pejabat bilang: "Tentu saja
saya tahu betapa buruknya MSG. Saya tidak pernah menyentuhnya! "

Namun si petinggi pemerintah urusan ke sehatan ini menolak untuk memberi
tahu masyarakat tentang hal yang diketahuinya itu. Bahkan Presiden
George W.

Bush dan para pendukungnya tengah mendorong se-buah Rancangan
Undang-Undang di Kongres Amerika.

Namanya: Personal Responsibility in Food Consumption Act, juga dikenal
sebagai Cheeseburger Bill. Undang-Undang besar ini melarang semua orang
menggugat pabrik makanan, penjual dan para penyalurnya.

Sampai presiden pun "kepincuk" membela industri bumbu penyedap makanan,
ingat, juga pernah kejadian di Indonesia. Yakni ketika ada satu merek
bumbu masak diramaikan mengandung tulang babi, sekitar tahun 1999.

Lalu timbul soal halal atau haram. Pada-hal inti persoalannya jauh lebih

gawat: mudaratnya sangat keterlaluan. Namun bagian ini diabaikan,
pasalnya tak lain hanyalah hitungan kalkulator: ya ada pajak untuk kocek
pemerintah.

Sikap mendewakan uang juga dianut kalangan media massa. Mereka tidak
bakal buka cerita tentang bahaya MSG buat manusia. Mereka takut tuntutan
hukum dari pemasang iklan. Dalam pikiran mereka, membuka urusan dengan
industri makanan cepat-saji bakal merusak keuntungan bisnis.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pengusaha makanan dan restoran telah membuat kita kecanduan pada
dagangan mereka selama bertahun-tahun, dan kini kita membayar harga yang
tidak murah sebagai akibatnya.

Di Amerika, para orang tua berharap anak-anak tidak mengutuk mereka
lantaran menjadi gembrot akibat bumbu penyedap. Selebihnya, apa yang
bisa kita lakukan? Apakah kita mampu menghentikan pera-cunan terhadap
anak-anak kita, sementara petinggi seperti Bush memastikan perlin-dungan
finansial untuk industri yang jelas-jelas meracuni kita.

E-mail ini dikirim kepada sebanyak-ba- nyaknya orang sebagai upaya
menunjukkan kebenaran, karena perusahaan yang dimiliki kaum politisi dan
media massa, tidak akan menyingkapkannya pada anda.

Cara terbaik bagi kita adalah dengan mulai menolong diri sendiri, dan
menyelamatkan anak-anak dari kimia-penyebab wabah kerusakan otak.

KEMBALI PAKAI BUMBU ALAMIAH, STOP MSG!

Silakan mampir di situs National Library of Medicine,
http://www.pubmed. com <http://www.pubmed. com/> .

Ketik kata "MSG Obese", maka dapat disimak sebagian paparan dari 115
studi medis tentang mudaratnya menyantap makanan pakai bumbu kimia ini.
Kita tidak ingin menjadi tikus-tikus dalam suatu eksperimen raksasa.

Dan kita tidak setuju makanan yang membuat kita menjadi bangsa gembrot,
letargik alias mengantuk lantaran kekenyangan, bagaikan biri-biri yang
cuma menunggu untuk disembelih.. ....

Akan halnya di Indonesia, boleh jadi efek kimia bumbu penyedap itu tidak
serta-merta membuat orang jadi gembrot. Tapi minimal dapat sifat orang
gembrot, yakni indolent alias lamban -- dan lebih cilaka:

dambin bin lamban dalam berpikir.

Bahkan ketika aneka kepentingan asing kian mencengkeram di bumi bernama
Republik Indonesia ini, belum kunjung disadari bahaya yang mengancam
kedaulatan bangsa sudah di pelupuk mata.

Tadi sudah disebut, para orang tua di Amerika cemas bakal dikutuk
anak-anak mereka akibat keracunan MSG, lalu apa gerangan pikiran para
orang tua di Indonesia? Apakah masih tenang melahap kimia-penyedap ini,
dan hanyut berjamaah keracunan MSG dengan anak cucu?

Tentu bukan demikian pilihan kita. Oleh sebab itu, mari sebarkan e-mail
ini ke semua orang. Harapan kita adalah warkah ini melingkari bola dunia
untuk membangun kesadaran: stop konsumsi makanan dengan bumbu penyedap
kimia.

Kembalilah menggunakan bumbu alamiah, seperti kunyit, lengkuas, jahe,
serai, bawang, daun salam, cabe, tomat, serta aneka tanaman rempah serta
bumbu dapur yang turun-temurun terbukti sehat.

Marilah kita merdekakan diri dari belenggu "kimia penyedap" -- yang
nyata-nyata cuma urusan seujung lidah. Tapi akibatnya fatal untuk
seluruh kehidupan kita serta anak cucu.Ingat, petuah Bangsa Indian yang
tetap modern tadi. Janganlah menghancurkan masa depan anak cucu,
lantaran orang tua teledor menjejalinya dengan makanan yang dibumbui
penyedap kimia. Amit-amit!

* * *

Thursday, February 8, 2007

Obat untuk KANKER.

Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman "keladi tikus" (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 sentimeter ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung.
"Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs. Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H. Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia, Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan,Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan
penyebaran sel-sel kanker tersebut. "Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. "Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak Jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia, " kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah
Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan
tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu. Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi.

Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu. Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan
mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni. Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta," kata Patoppoi.
Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara
terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak
yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.

Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang kesini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.
Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil
pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut
mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia.
Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker.

Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta, telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan.
Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia, sekitar 40-60 Ringgit Malaysia," lanjut Boni. "Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran." tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini.
Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi. Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokt -dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya, yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan
racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa. Juga ada
pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.
Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi
dunia kesehatan.

Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial "Cancer Care Indonesia" beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no. 5 Jakarta, telp :
021- 489 4754.
Jam kunjung setiap hari kerja pkl. 08.00-17.00.

CEGAH DBD

Peneliti IPB: Fogging Efektif Pagi Hari

Untuk mencegah merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang
diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti, upaya fogging atau pengasapan
masih cukup efektif. "Namun fogging yang efektif dilakukan saat pagi
hari, waktu angin belum begitu kencang dan saat aktivitas menggigit
nyamuk tersebut sedang memuncak," kata pakar nyamuk yang juga peneliti
dari Laboratorium Parasitologi dan Entimologi Kesehatan Departemen Ilmu
Penyakit Hewan dan Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor (FKH-IPB), Dr drh Upik Kesumawati Hadi MS, di Kampus IPB
Darmaga, Rabu.

Ia juga menegaskan, untuk nyamuk demam berdarah ini, fogging dilakukan
di dalam dan di luar rumah, bukan di selokan-selokan seperti yang banyak
dilakukan. "Pada dasarnya fogging ini hanya efektif untuk membunuh
nyamuk dewasa," katanya.

Menurut dia, upaya lain yang bisa menghambat dan mengendalikan populasi
nyamuk aedes aegypti adalah penebaran ikan pemakan jentik, seperti
gambussia sp, panchax, dan jenis ikan lainnya. Selain itu, pemakaian
spora bacillus thuringiensis juga merupakan alternatif pengendalian
larva nyamuk. Adapun jenis-jenis
insektisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan nyamuk juga banyak
sekali. "Tetapi tindakan yang paling bijaksana untuk mengatasi nyamuk
adalah menghilangkan tempat perindukannya, dengan membersihkan tampat
penampungan air minimal seminggu sekali," katanya.

Ia menjelaskan, aedes aegypti berwarna belang hitam putih, tersebar di
daerah tropis, tetapi berasal dari Afrika. Habitat pradewasa terutama
tempat-tempat air buatan manusia yang berisi air bersih di daerah urban
dan sub-urban. Aktivitas menggigit mencapai puncaknya saat intensitas
cahaya berubah, yaitu setelah matahari terbit dan sebelum terbenam.
Jarak terbangnya pendek, yaitu hanya 50 sampai 100 meter.

(Ant/Singgih BS)
Kamis, 1 Februari 2007
CopyRight (c)2000 Suara Karya Online
Hangtuah Digital Library

List Dokter Kandungan Perempuan

No Doctor Name Rumah Sakit
1 Dr Puji Ichtiarti RS Hermina Bekasi Barat dan RS Hermina
Jatinegara
2 Dr Santi (Marlisanti kalau gak salah) RS JMC Buncit Raya
3 Dr Husna RS OMC Pulomas
4 Dr Ramayanti RSIA Putra Dalima , BSD Serpong
5 Dr Hasna, Dr.. (bisa dicek di website harapan kita) RS
harapan kita.
6 Dr Yenny Julizir Rs.Anna Bekasi (Suaminya Dr. Anak dan
sebagai pemilik RS. ANNA)
7 Dr. Lita Lilik RS Mitra International jatinegara
8 Dr Dwiyana Ocviayanti (Ocvi) RS Permata Cibubur
9 Dr. Sri Lestari Praktek di RS International Bintaro dan RS
Fatmawati.
10 Dr. Rudiyanti RS International Bintaro.
11 Dr. Lina Meilina Pujiastuti SpOG RS Mitra Keluarga Bekasi
Barat
12 Dr. Jenny Anggraeni RSIA Hermina Bekasi
13 Dr. Nina Martini Somad RSIA Hermina Bekasi
14 Dr. Wenny Ningsih RS.Honoris Tangerang (Perum Tmn modern
Tangerang, dkt Metropolitan Town Square)
15 Hj. Lina Meilina Spog RS Mitra keluarga Bekasi Barat
16 Dr. Rudiyanti Praktek setiap hari 10:00-13:00 di RSIB
17 Dr. Lucky Syafitri RSIA Eva Sari di Jl Rawa Mangun (
Pramuka ) Jak Pus dan RS Thamrin JakPus
18 Dr. Suharyanti, Spog Praktek di RS. MMC dan RS Hermina
Jatinegara
19 Dr. Mutia Prayanti RS Hermina Depok
20 Dr. Nelwati RS Hermina Depok
21 Dr. Tazkiroh "RS ISLAM JAKARTA
Jl. Cempaka putih Tengah I/1 Jakarta Pusat
Telp. (021) 4250451 - 42801567 (hunting) Fax. (021) 4206681

"
22 Dr. Suharni Kahar, SpOG
23 Dr. Isnariani, SpOG
24 DR Hasnah Siregar RSIA Hermina Jatinegara
25 Dr. Roslina Spog RSIA Trimitra Cibinong Jalan Raya Bogor, 1km
selatan dari Matahari Cibinong
26 Dr. SUSAN MELINDA RSB.Limijati Bandung Jl RE Martadinata
atau di Melinda Hospital Bandung Jl Pajajaran
27 Dr. Sofie Kimia Farma Jl Juanda Bandung
28 dr Dewi S Gaduh Hermina
29 dr. Laila Nurana SPOG Medistra dan Bunda
30 www.pdpersi. co.id Pusat Data dan Informasi Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia
31 Dr. Nana Agustina RS Bersalin Siaga Dua, Pejaten Barat
32 Dr. Zanibar Aldy RS Malahayati Medan
33 dr. Ida Farida, SpOG RS Kramat 128 Jakpus dan RS
Satyanegara, Sunter

Awas! Bahaya Penyakit Leptospirosis Pascabanjir

06/02/2007 08:42 WIB
Awas! Bahaya Penyakit Leptospirosis Pascabanjir
Iqbal Fadil - detikcom

Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta meminta warga
yang terkena banjir berhati-hati ketika membersihkan bekas
banjir. Sebab Berbagai penyakit mengintai korban banjir. Salah
satunya adalah leptospirosis alias kencing tikus.

Penyakit ini disebabkan urine tikus yang masuk ke tubuh manusia
melalui luka. Menurut Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Salimar Salim, penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan nyeri
sendi.

"Kita imbau, jika membersihkan bekas banjir memakai sarung
tangan dan sepatu karet," kata Salimar di Balaikota, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Senin 5 Februari kemarin.

Apa sebenarnya leptospirosis dan apa gejala serta akibatnya jika
orang terkena penyakit ini. Berikut informasi seputar
leptospirosis yang dihimpun detikcom, Selasa (6/2/2007) dari
berbagai sumber:

Apa itu penyakit leptospirosis (Penyakit Kencing Tikus)?
Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira berbentuk spiral yang
menyerang hewan dan manusia. Bakteri ini mempunyai ratusan
serotipe. Nama-nama serotipe ini sebagian diambil dari nama
penderita atau tempat di Indonesia, seperti, serotipe harjo,
mankarso, naam, sarmin, djasiman, sentot, rachmati, paijan,
bangkinang, dan binjei.

Bagaimana penularannya pada manusia?
Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing,
kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai.
Namun khusus yang terjadi di daerah banjir seperti Jakarta,
penularannya melalui air kencing tikus.

Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke dalam tubuh
manusia melalui: permukaan kulit yang terluka, selaput lendir
mata dan hidung (misalnya saat mencuci muka). Bisa juga melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi setitik urine tikus
yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan dan diminum
manusia.

Urine tikus yang mengandung bibit penyakit leptospirosis dapat
mencemari air di kamar mandi atau makanan yang tidak disimpan
pada tempat yang aman.

Sejauh ini tikus merupakan reservoir (sumber) dan sekaligus
penyebar utama penyebab leptospirosis. Beberapa jenis hewan lain
(sapi, kambing, domba, kuda, babi, anjing) dapat terserang
leptospirosis, tetapi potensi hewan-hewan ini menularkan
leptospirosis ke manusia tidak sehebat tikus. Leptospirosis
tidak menular langsung dari pasien ke pasien.

Seperti apa gejala-gejala penyakitnya?
Penyakit ini ditandai demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala,
nyeri tenggorokan, batuk kering, mual, muntah, sampai
mencret-mencret.

Orang sering mengira itu gejala masuk angin, flu, atau typhus,
sehingga pengobatannya pun tradisional, biasa, seperti dikerok
menggunakan uang logam, kemudian dibalur obat gosok dan minum
obat sakit kepala.

Bila semakin parah, gejala yang disebut di atas tidak mereda,
justru muncul nyeri luar biasa pada sejumlah bagian badan,
sehingga membuat penderita tidak sanggup duduk atau berdiri.
Jika pada tahapan ini tidak diobati gejala bertambah parah dan
tampak lebih khas.

Oleh karena penyakit ini menyerang hati, pada stadium lanjut
muncul gejala penyakit kuning. Kulit dan putih mata menjadi
kekuningan, selain tampak pula mata merah layaknya sedang sakit
mata. Demam, kuning dan mata merah, dianggap khas pada
leptosprirosis . Adakalanya terjadi perdarahan. Bunyi para-paru
abnormal, dan kemungkinan kulit meruam merah.

Gejala leptospirosis menjadi lebih berat jika tidak diobati atau
obatnya salah alamat. Selain komplikasi ke hati menimbulkan
gejala penyakit kuning, komplikasi ke selaput otak menimbulkan
gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan
kesadaran. Komplikasi ke ginjal umumnya bersifat fatal. Angka
kefatalan penyakit leptospirosis mencapai 5 persen, artinya 5
dari setiap 100 kasus bisa tewas.

Siapa saja yang rentan tertular?
Lazimnya penyakit ini terjadi di daerah pertanian dan menyerang
kelompok orang tertentu (occupational disease), seperti petani
yang bekerja di sawah, pekerja perkebunan, pekerja rumah potong
hewan, serta pekerja lain yang selalu kontak langsung dengan
urine maupun jaringan hewan seperti dokter hewan, pekerja
laboratorium, mantri hewan.

Penularan leptospirosis pada petani dapat dimengerti karena
tikus sawah umumnya tinggal di pematang sawah sehingga urine
tikus tersebut mencemari air sawah dan menulari petani lewat
luka atau goresan kulit sewaktu mempersiapkan sawah untuk
menanam padi.

Risiko kematian akibat penyakit ini?
Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai
2,5 sampai 16,45 persen atau rata-rata 7,1 persen. Bahkan pada
penderita berusia di atas 50 tahun, risiko kematian lebih besar,
bisa mencapai 56 persen. Pada penderita yang sudah mengalami
kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning,
risiko kematian akibat leptospirosis lebih tinggi lagi.

Pengobatannya?
Kalau Anda terserang leptospirosis, itu bukan berarti akhir dari
segalanya. Leptospirosis bukan penyakit ganas. Obatnya mudah
didapat dan murah. Hanya saja di awal-awal kasusnya mungkin
luput didiagnosis.

Selain antibiotika golongan penicilline, kuman juga peka
terhadap streptomycine, chloramphenicol dan erythromycine. Harga
jenis antibiotika klasik ini tergolong tidak tinggi, selain
mudah didapat, bahkan di Puskesmas sekali pun.

Jika diobati selagi masih dini, prognosis leptospirosis umumnya
baik. Bisa lain nasib pasien jika terapi terlambat diberikan.
Sudah disebut komplikasi leptospirosis paling jelek jika sudah
merusak ginjal, selain hati, dan otak.

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan?
Antara lain dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tempat-tempat
yang kemungkinan bisa dijadikan tempat bersarangnya tikus,
segera dibersihkan agar tak ada tempat sedikitpun untuk
berkembangbiaknya bakteri leptospira yang mematikan.

Kuman leptospira ini mampu bertahan hidup bulanan di air dan
tanah, dan mati oleh desinfektans seperti lisol. Maka upaya
"lisolisasi" seluruh permukaan lantai, dinding, dan bagian rumah
yang diperkirakan tercemar air kotor banjir yang mungkin sudah
berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan murah mencegah
"mewabah"-nya leptospirosis.

Selain sanitasi sekitar rumah dan lingkungan, higiene
perorangannya dilakukan dengan menjaga tangan selalu bersih .
Selain terkena air kotor , tangan tercemar kuman dari hewan
piaraan yang sudah terjangkit penyakit dari tikus atau hewan
liar. Hindari berkontak dengan kencing hewan piaraan.

Biasakan memakai pelindung, seperti sarung tangan karet sewaktu
berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas
kaki, memakai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok,
atau eksim. Biasakan membasuh tangan sehabis menangani hewan,
ternak, atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat-tempat
kotor. (bal/bal)

HAID : arti hari dan tanggalnya

BERDASARKAN HARI

Jika haid pada hari Minggu
bermakna akan berjumpa dengan kenalan lama.

Jika haid datang pada hari Senin
bermakna akan mendapat keuntungan dengan segera

Jika haid datang pada hari Selasa
bermakna akan bersuka cita dalam beberapa hari

Jika haid datang pada hari Rabu
bermakna akan bertengkar dengan seseorang

Jika haid datang pada hari Kami
bermakna akan mendapat musibah dan berduka cita

Jika haid datang pada hari Jumat
bermakna akan mendapat kesenangan

Jika haid datang pada hari Sabtu
bermakna akan mendapat kejadian yang mengejutkan

BERDASARKAN TANGGAL

Tanggal 1: Bermakna akan Akan memperoleh kebahagian

Tanggal 2: Bermakna akan bersedih dan merasa dikecewakan

Tanggal 3: Bermakna akan ada pertengkaran/ perselisihan

Tanggal 4: Bermakna akan mendapat rezeki

Tanggal 5: Bermakna akan bersedih hati

Tanggal 6: Bermakna akan menerima kabar dari jauh

Tanggal 7: Bermakna akan mendapat hadiah

Tanggal 8: Bermakna akan mendapat undangan

Tanggal 9: Bermakna akan terhindar dari kesedihan.

Tanggal 10: Bermakna akan menerima surat dari orang yang disayang

Tanggal 11: Bermakna akan mendapat kesenangan

Tanggal 12: Bermakna akan bersedih

Tanggal 13: Bermakna akan terlepas dari beban yang mengganjal

Tanggal 14: Bermakna akan mendapat undangan

Tanggal 15: Bermakna akan mendapat kabar yang tak terduga

Tanggal 16: Bermakna akan mendapat bahaya

Tanggal 17: Bermakna akan pujian

Tanggal 18: Bermakna akan mendapat halangan/rintangan

Tanggal 19: Bermakna akan difitnah orang

Tanggal 20: Bermakna akan ada permusuhan

Tanggal 21: Bermakna akan ada kerusuhan

Tanggal 22: Bermakna akan mendapat kesenangan

Tanggal 23: Bermakna akan mendapat malu

Tanggal 24: Bermakna akan mendapat keuntungan

Tanggal 25: Bermakna akan mendapat rezeki

Tanggal 26: Bermakna akan mendapat pujian

Tanggal 27: Bermakna akan lega hati

Tanggal 28: Bermakna akan mendapat kesedihan

Tanggal 29: Bermakna akan berdarmawisata

Tanggal 30: Bermakna akan mendapat kebahagiaan

Tanggal 31: Bermakna akan mendapat kabar gembira

TIPS OTOMOTIF Mobil yang Pernah Terendam Banjir

TIPS OTOMOTIF
Mobil yang Pernah Terendam Jangan Langsung Dihidupkan

JAKARTA , KOMPAS - Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota dan
sekitarnya mulai surut. Warga yang genangan air di rumahnya sudah surut
mulai berbenah. Berbagai barang dan perabotan rumah tangga yang tadinya
terendam air mulai diperiksa kondisinya, apakah masih dapat dipakai dengan
sedikit perbaikan atau harus diganti dengan yang baru.

Di antara barang-barang yang diperiksa adalah mobil yang terendam air di
garasi karena tidak sempat dikeluarkan pada saat banjir datang. Jika
genangan air yang memasuki garasi pada ketinggian di bawah 50 sentimeter
melanda mobil, biasanya persoalan menjadi lebih ringan karena biasanya
yang menjadi korban adalah interior, atau bagian dalam mobil. Seperti
karpet basah yang menimbulkan bau yang kurang sedap.
Sementara itu, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mesin biasanya
tidak terganggu sehingga mesin bisa langsung dihidupkan.

Jangan dihidupkan

Yang menjadi persoalan besar, jika mobil terendam sampai 1 meter atau
lebih. Jika mobil terendam sampai satu meter atau lebih, mesin mobil
jangan langsung dihidupkan. Ada beberapa hal yang perlu diperiksa terlebih
dahulu, sebelum memutuskan untuk menghidupkan mesin mobil.

Pertama, periksa tempat saringan udara (air filter). Jika kemasukan air,
keringkan. Untuk mobil yang masih menggunakan karburator, periksalah
apakah air memasuki karburator. Jika ada air, keluarkanlah.
Demikian juga mobil yang masih menggunakan platina, periksalah delko
(distributor) -nya, jika basah keringkan. Khusus bagi mobil-mobil yang
telah menggunakan electronic fuel injection (EFI) dan pengapian elektronis
CDI, pemeriksaan bisa langsung dilanjutkan ke busi dan kabel-kabelnya.
Kedua perangkat itu dibuat tahan air (waterproof) .

Periksa kondisi oli mesin, apakah telah tercampur air atau tidak.
Pemeriksaan kondisi oli bisa dilakukan dengan menarik dipstic (tangkai
besi pipih pengukur oli). Jika oli di ujung dipstic masih berwarna hitam
pekat, maka bisa dipastikan bahwa kondisi oli masih baik dan tidak
tercampur air.

Namun, jika warna oli di ujung dipstic coklat bercampur putih susu, maka
dipastikan bahwa oli bercampur air. Jika kasus itu yang terjadi, gantilah
oli mesin.

Tidak ada salahnya jika memeriksa motor stater yang lebih populer dengan
nama dinamo stater. Jika basah, keringkan.

Jika semua itu telah diperiksa dan semuanya berada dalam kondisi yang
baik, masukkan kunci mobil ke tempatnya dan geser ke posisi kontak.

Apabila semua lampu indikator di dalam klaster meter menyala, maka itu
berarti sistem kelistrikan mobil dalam keadaan baik dan mesin bisa segera
dihidupkan.

Jika mesin tidak mau hidup, ada kemungkinan bensin tercampur air. Berat
jenis air lebih besar daripada bensin sehingga air otomatis akan turun ke
bawah. Untuk mengeluarkan air dari tangki bensin, bukalah baut yang
terdapat di bagian bahwa tangki bensin.

Jika lampu indikator tidak menyala, berarti sistem kelistrikan mobil rusak
dan itu berarti mobil harus dibawa ke bengkel.

Untuk mobil bermesin diesel. Yang perlu diperiksa hanya saringan udara dan
kondisi olinya. Jika semua sudah dilakukan dan semua dalam kondisi baik,
maka tinggal menghidupkan mesin.

Seandainya Anda tidak mengerti soal mesin, jalan terbaik adalah
menghubungi bengkel terdekat dan minta mereka memeriksa mobil Anda. (JL)

Sumber: Kompas

Monday, February 5, 2007

HIV Infection in Women

What are HIV and AIDS?
Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that destroys the immune
system. HIV targets CD4 cells, or helperT cells, which are cells in your
blood that help the body fight disease. Over many years, the CD4 cells are
destroyed. The body then has a weaker defense against infections such as
lung infections, mouth infections and eye infections. Some forms of cancer,
such as lymphoma or cervical cancer, may also occur. When infections and
other problems occur as a result of the loss of CD4 cells, the person is
said to have "acquired immunodeficiency syndrome" (AIDS).

How do women become infected with HIV?
HIV is spread through contact with blood, semen or other body fluids (except
saliva) from a person infected with HIV. This can happen during sex. It can
also happen when needles are shared with a person infected with HIV. In the
past, HIV was also spread through blood transfusion. Blood donations are now
tested for HIV, and HIV-infected blood is destroyed. HIV is not spread by
casual contact such as hugging, kissing, holding hands, sitting on toilet
seats or sharing clothing.
More than half of women who have HIV got the infection from sexual partners.
A woman can be infected by contact with a man or contact with another woman.
When a woman has sex with an infected man, she has a high risk of getting
HIV if a condom is not used properly. Ask your doctor for instructions on
proper use of condoms.

Who is at risk for HIV infection?
In the early days of the AIDS epidemic, HIV infection appeared to be
confined to certain groups, including intravenous drug users, men who have
sex with other men and persons with hemophilia (a blood-clotting disease
that requires treatment with frequent blood transfusions) . People with
hemophilia got HIV from receiving blood transfusions with donated blood that
contained HIV.
These days, HIV infection is much more widespread. Here is a list of people
who are at high risk of HIV infection:
* Men who have sex with other men.
* Anyone who has multiple sex partners.
* Anyone who has sex with a prostitute.
* Anyone who shares needles using illegal injected drugs.
* Anyone who exchanges sex for drugs or money.
* Anyone who has a sexually transmitted disease.
* Anyone who has had or currently has a sexual partner with any of the above
risk factors.
Since most people who are infected with HIV appear healthy, a blood test for
the virus is necessary to see who has the infection. People who have a
positive blood test for HIV are called HIV-positive. Ask your doctor how to
obtain confidential testing for HIV. Your doctor can help you understand
what the test results mean.
The only 100% sure way to keep from getting the AIDS virus is to not have
sex at all or to have sex only with a partner who does not have HIV
infection. Avoiding contact with human blood and other body fluids and not
sharing needles are also important steps in avoiding HIV infection.

Is HIV infection different in women and men?
HIV infection is somewhat similar in men and women. For a long time after
becoming infected, the person seems healthy. Over many years, the person's
immune system gradually becomes weaker until it is unable to fight off other
infections. In general, the types of infections that people with HIV get,
such as Pneumocystis pneumonia or Kaposi's sarcoma, and their treatments are
the same in women and men.
The difference between men and women is that HIV-infected women often have
additional problems such as repeated vaginal yeast infections, especially as
the immune system becomes weaker. More serious infections, such as PID
(pelvic inflammatory disease--an infection of a woman's internal
reproductive organs), can be harder to treat because the body can't help in
fighting off infections as well. Diseases of the cervix, such as precancer
(dysplasia) and cancer, progress faster. They can be harder to treat if a
woman has HIV.

What precautions can be taken to avoid getting HIV during sex?
A male latex condom that is used properly helps prevent HIV infection. It
also helps to prevent a woman from giving HIV infection to her sexual
partner. The male latex condom also helps to protect a woman from other
sexually transmitted diseases, such as herpes, gonorrhea, genital warts and
syphilis.
The female condom also helps block the spread of HIV. Doctors suggest using
a female condom when a male condom can't be used. The diaphragm may not
provide protection against HIV. Birth control pills, Injections of
medroxyprogesterone acetate and contraceptive implants do not protect a
woman from getting HIV infection. They only protect her from getting
pregnant.

How do babies get HIV from their mothers?
Babies can get HIV infection from their mothers during pregnancy, during the
birth process and during breastfeeding.
It is now possible to prevent many cases of HIV in children by giving
medicines to the pregnant mother and to her newborn baby. This protection
cannot be offered if a pregnant woman does not know she is infected. Many
people with HIV feel perfectly healthy at first. The only way to know if you
are infected is to have an HIV test. If you are pregnant, ask your doctor
for an HIV test as part of your prenatal care. Better yet, if you are
thinking about getting pregnant, talk to your doctor about HIV tests for you
and your partner.

What should I do if I think I may be infected?
If you think you may be infected with HIV, contact your doctor immediately.
Even though there is no cure for the disease, early diagnosis and treatment
with medicines can be started to slow the progression of the disease. Your
doctor will be able to give you more advice about how to take care of
yourself if tests show that you have HIV. (AAFP)

_